Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Lainnya - Story Collector

- dalam ringkas ingatan, tulisan tumbuh mengabadikan -

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Cerita Si Lupa

12 September 2015   09:43 Diperbarui: 12 September 2015   09:43 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Ada maklumat, ia datang dari balik asap.

Isinya pasal, pasal, lalu pasal. Di dalam pasal, isinya kurungan dan denda, yang murah 5 juta, yang mahal 10 milyar. Tentu dalam mata uang rupiah. Maklumat itu ditempel di depan pintu.

Lupa pergi kesana, berdiri lama-lama, membaca.

Mulanya bukan maklumat itu, tapi di sampingnya. Ada sebuah poster besar, bergambar dua orang berdasi dan kopyah, tersenyum, giginya bersih sekali, lebih dari yang asli. Senyumnya manis sekali, melampaui dari yang palsu.

“Pilih SEHATI; Membangun Dengan Hati, Padamu Negeri, Kami Berjanji”. Ah, seingat Lupa, Opa Kusbini tidak ikut Pilkada, hanya pernah bikin sekolah musik, kenapa juga ia hendak dibangkitkan dari kuburnya?

Lupa baca terus jalinan kata-kata di poster itu.

“Pilih SEHATI; Membangun Dengan Nurani, Padamu Negeri, Kami Berbhakti”. Aiih!!, masih seingat Lupa, Opa Kusbini tiada pernah ikut kampanye. Ia tidak bernyanyi untuk cari suara. Mengapa hendak dihidupkan kembali?

Lupa baca lagi, turun dibagian terakhir pada kata-kata di poster itu.

“Pilih SEHATI; Membangun dengan Inspirasi, Padamu Negeri Kami Mengabdi”. Lhoo!!, ini benar-benar cari perkara sama Opa Kusbini. Orang sudah lama mati, masih dibawa-bawa urusi politik. Mengapa tidak mencari yang masih bernyanyi, Bon Jovi mungkin ?

Lupa masih membaca lagi, pada bagian paling bawah kata-kata di poster tersebut.

“Pilih SEHATI; Membangun dengan Melayani, Padamu Negeri Jiwa Raga Kami”. Walaah!!, ini sudah memanggil masalah. Opa Kusbini kan sudah lama pulang. Masih saja ada yang suka menumpang kharisma kata-katanya. Sewa yang kreatif sedikit, konsultan dari Rusia gitu kek?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun