Rako Prijanto membalas "Iya, benar, benar!"
Saya menafsir pengakuan ini sebagai sikap si sutradara bahwa dalam film Sang Kiai ia hendak menulis kembali sejarah. Â
Di tengah kondisi bangsa dimana kampanye perang melawan teror (War on Terror) yang seolah menjadikan masyarakat santri, ulama, dan pesantren sebagai tertuduh utama, Sang Kiai semoga hadir memberi energy positif yang membuka wawasan sejarah penonton. Maraknya aksi-aksi teror berjubah agama dan narasi yang menuliskannya seperti hendak menciptakan amnesia sejarah pada generasi hari ini.Â
Wacana Islam dan Terorisme yang sarat problematik ini mengabaikan perjuangan ulama dan pesantren demi perjuangan kemerdekaan. Perjuangan yang menandakan persenyawaan yang kuat antara Islam dan Nasionalisme dalam sejarah Indonesia modern.Â
Karena itu banyak terimakasih untuk Rako Prijanto dan kawan-kawan juga para aktor yang berhasil menulis kembali sepenggal sejarah penting dari peran masyarakat Santri dan Ulama dalam sejarah perlawanan rakyat Indonesia melawan penjajahan. Satu penggal sejarah yang membuktikan Islam Indonesia tak bertentangan dengan NKRI pun Pancasila.Â
Maju terus Film Indonesia!
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H