Pagi ini iseng menyela rutinitas sarapan dengan menonton beberapa video di youtube. Biasanya memang yang diari tidak jauh-jauh dari video klip atau featured video yang saya subscribe. Namun ketika menemukan video ini saya berhenti sejenak dan memandangi televisi saya.
Video yang diunggah oleh "Oka bRionZ" ini merupakan salah satu iklan layanan kesehatan yang diproduksi pemerintah Thailand untuk mengkampanyekan anti rokok. Hanya dengan durasi 1 menit 36 detik kita akan disuguhi perasaan yang sungguh campuraduk.
Adegan dibuka dengan tulisan "Smoking Kid". Kemudian kita disuguhi fakta bahwasannya banyak orang dewasa mengetahui resiko merokok bagi kesehatan mereka dan orang-orang di sekitarnya namun sepertinya mereka terkesan tidak peduli. Lalu orang-orang ini diuji, bagaimana jika mereka melihat anak kecil merokok. Dua bocah cilik yang terkesan innocent dan imut kemudian muncul di dekat orang-orang ini. mereka mengeluarkan sebatang rokok dari sakunya dan berpura-puran meminta api (meminjam korek) untuk menyalakan rokok mereka.
Apa yang terjadi kemudian adalah "common sense" yang keluar dari para "smokers" ini. Mereka menceramahi kedua anak ini tentang jeleknya, bahayanya, bahkan sampai berbohong dan marah-marah untuk membujuk anak-anak ini supaya tidak merokok. Anak-anak ini terlihat diam mendengarkan, namun ketika si "smokers" berhenti bicara, mereka memberikan secarik kertas bertulis tag line besar :
" you worry about me. but why not about yourself "
di kertas itu juga tertulis hotline pemerintah untuk membantu pecandu rokok. Sungguh iklan layanan maasyarakat yang menyentuh karena faktanya kebanyakan perokok membuang rokoknya setelah membaca kertas yang diberikan dan tidak ada diantara mereka yang mebuang brosurnya. Setelah itu hotline telepon berubah 40% lebih ramai dari biasanya.
Sungguh fakta yang menjanjikan, namun di sisi lain saya sedih melihat televisi saya.
Monoton sekali iklan layanan masyarakat yang diberikan. Sepertinya iklan tersebut jauh lebih berupaya mempertontonkan kehebatan daripada membujuk-rayu rakyat untuk mengikuti program pemerintah. Bukan iklan yang dibuat dengan hati untuk menggugah hati, namun hanya pelepasan anggaran semata. Sungguh, seberapa mahal sih iklan berdurasi kurang dari 2 menit dibanding gerakan rakyat yang kemudian sadar dengan program pemerintah untuk mereka. Saya yakin pemerintah menyerahkan proyek ini pada swasta, bukannya membuat sendiri perusahaan iklan negara.
Sungguh segala iklan di tv kita semua berbau konsumtif, bahkan produksi iklan itu sendiri sudah menyita sepersekian persen pajak kita dan nyatanya tidak berbuah apa-apa. Slogan rokok dapat membuat blablabla pun seakan numpang lewat dan tidak terbaca sama sekali.
Kemudian saya browse di youtube beberapa iklan thailand memang sangat menyenth hati, sama hal nya iklan produk rokok tiap bulan puasa yang bisa memunculkan hal yang sama. Mengapa bangsa kita tidak berbuat demikian daripada nyampah dengan iklan pamer paha-dada-joget tidak jelas.
Atau seperti inikah Indonesia kita??
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Lyfe Selengkapnya