Pada bulan maret terkonfirmasi bahwa Negara Indonesia terdapat dua orang yang positif terserang virus corona. sejak waktu itu pula, media menyampaikan informasi banyak sekali hal terkait virus corona. Pandemi yang sedang terjadi saat ini menuntut semua pihak untuk berperan secara aktif dalam mencegah dan menanggulangi secara nyata. LPPM Universitas Pendidikan Indonesia pun ikut berperan aktif dalam mencegah dan menanggulangi dampak Covid-19 dengan diselenggarakannya Kuliah Kerja Nyata Gelombang II.
Walaupun KKN Gelombang II ini dilakukan secara daring tidak mengurangi sediktipun esensi dari kegiatan tersebut. Kegiatan KKN Gelombang II ini dilaksanakan secara individual dengan sistem daring ari tempat tinggal dan derahnya masing-masing. Pelaksanaan KKN Gelombang II dimulai dari tanggal 16 November 2020 hingga 30 Desember 2020, dengan capaian waktu 120 jam kerja.
Pada kegiatan KKN kali ini terdapat tiga program yang dilaksanakan, berupa satu program wajib dan dua program pilihan. Salah satu program wajib yang dilaksanakan adalah “Pendampingan orang tua dalam membimbing anak melalui pembelajaran daring untuk semua mata pelajaran di TK/PAUD, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK. Dengan sasaran minimal 10 orang tua siswa.
Dalam pembelajaran daring orang tua memiliki peran penting dalam mengoptimalkan pembelajaran daring. Dalam hal ini orang tua dituntut untuk lebih dekat dengan anak. Orang tua juga berperan membantu memberi pemahaman pada anak tentang apa yang ia pelajari. Orang tua diharuskan untuk mendampingi anak saat proses belajar. Hal ini bertujuan untuk menciptakan keseriusan serta pengawasan terhadap proses belajar. Orang tua juga berperan menumbuhkan motivasi belajar yang tinggi. Karena tanpa adanya rasa motivasi belajar maka pembelajaran daring tidak akan berjalan optimal. Menurut Muhammad Heryant dalam kompasiana dari adanya virus covid ini terdapat dampak positif dan negatif dari pembelajaran daring yang dilakukan di tengah pademi ini. Dampak Positif:
1. Materi dapat diakses oleh pelajar di mana pun dan kapan pun. Dengan pembelajaran daring para pelajar dapat membuka materi dan mempelajari nya dengan mudah, hal ini didukung oleh teknologi yang berkembang pesat yang menghasilkan produk smartphone. Dengan adanya smartphone para pelajar dengan mudah mengakses materi dimana saja, di ruangan terbuka maupun tertutup, dalam situasi pandemi covid-19 ini kita hanya bisa melakukannya di ruangan tertutup atau di rumah saja.
2. Kita dapat melakukan pembelajaran atau membaca materi sambil melakukan kegiatan santai. Seperti sambil mendengarkan musik, tiduran, memakan cemilan, dan sebagainya. Menurut penulis, belajar sembari melakukan kegiatan yang santai seperti di atas akan membuat kita rileks dalam belajar, mengurangi kejenuhan Ketika belajar. Tentunya, kita tidak dapat melakukan hal tersebut jika melakukan kegiatan belajar di sekolah karena aturan yang terdapat di sekolah tersebut.
3. Aman dari bahaya virus corona. Sebab dari virus corona adalah kita tidak dapat melakukan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka atau di sekolah, karena virus ini sangat cepat penyebaranya melalui manusia ke manusia. Tentunya pembelajaran daring yang dilakukan ini sangat berguna untuk memutuskan rantai penyebaran virus corona. Ini sangat berguna untuk kesehatan pelajar dan pengajar, membantu pemerintah dalam mengatasi pandemi, dan menjaga agar tidak menularkan kepada sanak keluarga.
Begitulah dampak positif dari pembelajaran daring yang dilakukan di tengah pandemi virus corona ini. Selain itu adapula dampak negatif penulis menulisnya berdasarkan apa yang penulis lihat di sosial media, maupun secara langsung bagaimana adik-adik yang masih duduk di bangku sekolah. Berikut adalah penjelasan penulis tentang dampak negatif yang dirasa cukup merugikan para siswa ataupun guru:
1. Kejahatan cyber yang dapat menyerang aplikasi-aplikasi pembelajaran daring. Berkembangnya teknologi juga tidak menutup kemungkinan adanya celah pada sistem pada sebuah aplikasi. Ada sebuah kalimat dari film asal jerman "who am I" yaitu "no system is save". Penulis rasa dengan pembelajaran daring maka akan memunculkan kejahatan-kejahatan cyber yang berakibat penjualan data, penipuan dan lain sebagainya. Seperti yang telah banyak diberitakan media bahwa salah satu aplikasi video converence yaitu zoom yang digunakan sebagai media untuk pembelajaran online menjual data penggunanya ke situs hacker.
2. Kegiatan belajar mengajar yang tidak sama efektifnya dengan pembelajaran tatap muka. Banyak siswa yang keberatan karena pembelajaran tidak efektif didapatkan.
3. Tugas yang menumpuk. Sistem pembelajaran daring tidak bisa memastikan siswa yang hadir di dalam kelas seperti kelas tatap muka. Jadi, beberapa pengajar memberikan tugas setiap pertemuan untuk sebagai bukti bahwa pelajar tersebut hadir di kelas daring nya.