MANAJEMENÂ INFORMASI Â PATIEN SAFETY :Â HAND HYGIENE IN HEALTH CARE IN HOSPITAL
oleh
Tuti Sulastri (1106043324)
Mahasiswi Magister Keperawatan Univerasitas Indonesia
PENDAHULUAN
Dalam sasaran internasional safety Goals yang kelima adalah Pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan Kesehatan, program yang dikembangkan dalam hal ini adalah mengarahkan pengurangan secara berkelanjutan resiko infeksi yang terkait pelayanan kesehatan dengan menerapkan hand hygiene yang efektif. Rumah sakit mengadopsi pedoman tersebut yang bersumber dari WHO Patien Safety.
Suatu kegiatan yang dinamakan “ Cuci Tangan “ adalah kegiatan positif dalam rangka menjaga kesehatan hidup manusia. Hal tersebut juga mendapat perhatian perwakilan UNICEF Indonesia Angela Kearney, dimana dianjurkan mencuci tangan dengan air sabun terutama setelah buang air dan sebelum menyentuh makanan.Bahkan oleh PBB tanggal 15 Oktober ditetapkan sebagai Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia ( HCTPS). Visi Utama HCTPS adalah terbentuknya budaya mencuci tangan dengan sabun, baik ditingkat local,nasional maupun global dalam rangka mengurangi tingkat kematian balita pada tahun 2015 hingga 70%.
Lebih khusus untuk pasien dan keluarganya ketika berada di lingkungan Rumah Sakit, Cuci Tangan adalah suatu keharusan agar semua proses penyembuhan pasien agar lebih efektif.Sebab perlakuan terhadap pasien sejak diagnosis hingga proses pengobatan semua harus dilakukan dalam keadaan hygienis, baik alatnya,perlengkapan tidur,para petugas medis,pasien serta keluarga pasien.
Pada uraian makalah ini, focusnya adalah penyampaian informasi kepada pasien dan keluarganya di lingkup Rumah Sakit, tentang pentingnya Cuci Tangan dalam rangka mencegah infeksi penyakit. Lebih dalam penulis akan menguraikan tentang sebuah system Informasi dalam sosialisasi judul tersebut dengan menggunakan berbagai perangkat teknologi baik software yaitu Komputer ,Internet, Handphone, maupun hard ware yaitu Poster,spanduk,dll.
KAJIAN LITERATUR
Mencuci tangan adalah kegiatan membersihkan tangan dari kotoran dengan air (
Vine th 2000). Dalam hal ini dilingkungan rumah sakit sangat digalakkan hand
hygiene yang efektif ini dalam rangka untuk mencegah infeksi nasokomial.
Infeksi nasokomial adalah infeksi yang didapat dari fasilitas kesehatan atau rumah
sakit, yang dapat terjadi pada pasien 2-10 hari setelah pasien meninggalkan
rumah sakit atau infeksi tersebut dapat terjadi pada perawat atau pegawai rumah sakit.Cuci tangan yang efektif dapat mencegah diare, ISPA, flu burung, infeksi  mata, hingga virus A-H1N1 hal ini diungkapkan dokter Hendrawan  perayaan Hari Cuci Tangan Sedunia.(Jakarta,15-10-2012). Dalam sebuah   penelitian Cohrane Library Journal 2007 menyebutkan bahwa mencuci tangan dengan sabun merupakan cara sederhana dan murah untuk menahan virus ISPA    dan pandemic flu serta 15 riset diInggris  yang telah dipublikasikan dalam British Medical Journal 2007 menguatkan hal tersebut dan disebutkan bahwa  Cuci tangan lebih efektif disbanding obat dan vaksin untuk menghentikan flu. Dalam proses penginformasian yang efektif disini perawat sangat memiliki            peran dalam menjawab kebutuhan-kebutuhan prioritas dalam pencegahan atau     patien safety agar tidak terkena  infeksi naso komial. Sistem informasi Keperawatan dengan memanfaatkan system tehnologi atau jaringan komunikasi (network) dan system informasi akan secara cepat, tepat dan akurat dapat   menyajikan data-data atau cara-cara dan informasi yang meluas yang terjangkau   oleh pasien dan keluarga. Fungsi perawat sebagai educator disini sangat diutamakan, sehingga perawat dituntun untuk mampu mengaplikasikan edukasi   dengan cara yang lebih mudah dan menarik melalui produk software ataupun   hard ware yang saat ini sudah sangat dikenal dengan system kompurized. Siste informasi ini tidak terbatas, karena system informasi merupakan suatu kumpulan dan komponen-komponen dalam organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan dan pengaliran informasi mempunyai komponen-komponen yaitu proses, prosedur, struktur organisasi, sumber daya manusia, produk, pelanggan, supplied an rekanan. (Eko.I 2001).
Pemerintah Indonesia sudah mempunyai visi tentang system informasi kesehatan   Nasional yaitu kesehatan Andal 2010 (Reliable Health Information 2010)   (Depkes.2001), pada informasi kesehatan andal tersebut telah direncanakan membangun system informasi pelayanan kesehatan dalam hal ini rumah sakit   dilanjutkan dipelayanan di masyarakat, namun pelaksanaannya belum maksimal.Untuk dirumah sakit-rumah sakit dikota sebagian system informasi ini terutama  tentang pentingnya pencegahan infeksi melalui cuci tangan sudah berjalan baik  dengan adanya produk hard ware yang berupa poste-poste dan pamlet dan lain- lain, akan tetapi untuk rumah sakit-rumah sakit daerah belum berjalan secara optimal.Padahal kerja perawat bila ditunjang dengan system informasi manajemen ini akan sangat efektif dan efisien seperti yang dikatakan oleh Emeliana bahwa   beberapa institusi kesehatan yang menerapkan system computer, setiap perawat dalam tugasnya dapat menghemat 20 – 30 menit waktunya dipakai  dokumentasi keperawatan dan meningkatkan keakuratan dalam dokumentasi    keperawatan.
PEMBAHASAN
Proses dalam penyampaian Informasi dalam lingkup Rumah sakit tentang urgensinya hands hygiene untuk safety pasien, perawat dan keluarga melalui media System informasi manajemen.
RUANG LINGKUPÂ Â Â Â Â Â Â : Â Â RUMAH SAKIT
SASARANÂ Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â Â :Â Â PASIENÂ DAN KELUARGA (PENGUNJUNG)
FLOW CHART :
SARANA KOMUNIKASI/INFORMASI
POSTER
POSTER
KOMPUTER/INTERNET
KOMPUTER/INTERNET
FLYER
KOMPUTER/RUNNING
KOMPUTER/RUNING TEX
HANDPON/SMS
SPANDUK