Mohon tunggu...
Tuti Sulastri
Tuti Sulastri Mohon Tunggu... -

seorang ibu rumah tangga dan mahasiswi magister keperawatan UI

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Manajemen Informasi Pasien Safety: Hand Hydiene in Health care in Hospital

23 Desember 2012   09:36 Diperbarui: 24 Juni 2015   19:09 1738
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

MANAJEMEN  INFORMASI  PATIEN SAFETY :  HAND HYGIENE IN HEALTH CARE IN HOSPITAL

oleh

Tuti  Sulastri (1106043324)

Mahasiswi  Magister Keperawatan Univerasitas Indonesia

PENDAHULUAN

Dalam sasaran internasional safety Goals  yang  kelima  adalah  Pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan Kesehatan, program yang dikembangkan dalam hal ini adalah mengarahkan pengurangan secara berkelanjutan resiko infeksi yang terkait pelayanan kesehatan  dengan menerapkan hand hygiene yang efektif. Rumah sakit mengadopsi pedoman tersebut  yang bersumber dari WHO  Patien Safety.

Suatu kegiatan yang dinamakan “ Cuci Tangan “ adalah kegiatan positif dalam rangka menjaga kesehatan hidup manusia. Hal tersebut  juga mendapat perhatian perwakilan UNICEF Indonesia Angela Kearney, dimana dianjurkan mencuci tangan dengan air sabun terutama setelah buang air dan sebelum menyentuh makanan.Bahkan oleh PBB tanggal 15 Oktober ditetapkan sebagai Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia ( HCTPS). Visi Utama HCTPS adalah terbentuknya budaya mencuci tangan dengan sabun, baik ditingkat local,nasional maupun global dalam rangka mengurangi tingkat kematian balita pada tahun 2015 hingga 70%.

Lebih khusus untuk pasien dan keluarganya ketika berada di lingkungan Rumah Sakit, Cuci Tangan adalah suatu keharusan agar semua proses penyembuhan pasien agar lebih efektif.Sebab perlakuan terhadap pasien sejak diagnosis hingga proses pengobatan semua harus dilakukan dalam keadaan hygienis, baik alatnya,perlengkapan tidur,para petugas medis,pasien serta keluarga pasien.

Pada uraian makalah ini, focusnya adalah penyampaian informasi kepada pasien dan keluarganya di lingkup Rumah Sakit, tentang pentingnya Cuci Tangan dalam rangka mencegah infeksi penyakit. Lebih dalam penulis akan menguraikan tentang sebuah system Informasi dalam sosialisasi judul tersebut dengan menggunakan berbagai perangkat teknologi baik software yaitu Komputer ,Internet, Handphone, maupun hard ware yaitu Poster,spanduk,dll.

KAJIAN LITERATUR

Mencuci tangan adalah kegiatan membersihkan tangan dari kotoran dengan air (

Vine th 2000). Dalam hal ini dilingkungan rumah sakit  sangat digalakkan hand

hygiene yang efektif ini  dalam rangka untuk mencegah  infeksi nasokomial.

Infeksi nasokomial adalah infeksi yang didapat dari fasilitas kesehatan atau rumah

sakit, yang dapat terjadi pada  pasien 2-10 hari setelah pasien meninggalkan

rumah sakit  atau infeksi tersebut dapat  terjadi pada  perawat atau pegawai rumah sakit.Cuci  tangan yang efektif  dapat mencegah diare, ISPA, flu burung, infeksi   mata, hingga virus A-H1N1 hal ini diungkapkan dokter Hendrawan  perayaan Hari Cuci Tangan Sedunia.(Jakarta,15-10-2012). Dalam sebuah    penelitian Cohrane  Library Journal 2007  menyebutkan bahwa mencuci tangan  dengan sabun merupakan cara sederhana dan murah untuk menahan virus ISPA    dan  pandemic flu serta 15  riset  diInggris   yang telah dipublikasikan  dalam  British  Medical Journal 2007  menguatkan hal tersebut  dan disebutkan bahwa  Cuci tangan lebih efektif disbanding obat dan vaksin untuk menghentikan flu.  Dalam  proses  penginformasian  yang efektif  disini  perawat  sangat  memiliki             peran dalam menjawab  kebutuhan-kebutuhan  prioritas  dalam  pencegahan  atau      patien  safety  agar tidak terkena   infeksi naso komial. Sistem  informasi Keperawatan  dengan memanfaatkan system tehnologi atau jaringan komunikasi (network) dan system informasi  akan secara cepat, tepat dan akurat dapat   menyajikan data-data atau cara-cara  dan informasi  yang meluas  yang terjangkau    oleh pasien dan keluarga.  Fungsi perawat  sebagai  educator  disini  sangat diutamakan, sehingga  perawat dituntun untuk  mampu  mengaplikasikan  edukasi    dengan cara yang lebih  mudah  dan menarik  melalui  produk  software  ataupun    hard ware  yang saat ini  sudah  sangat dikenal dengan system kompurized. Siste  informasi  ini  tidak  terbatas, karena  system informasi  merupakan suatu  kumpulan dan komponen-komponen dalam organisasi  yang berhubungan dengan proses penciptaan dan pengaliran informasi  mempunyai komponen-komponen  yaitu proses, prosedur, struktur organisasi, sumber daya manusia, produk,  pelanggan, supplied an rekanan. (Eko.I 2001).

Pemerintah Indonesia  sudah  mempunyai  visi tentang system informasi kesehatan    Nasional  yaitu kesehatan Andal 2010 (Reliable  Health Information 2010)    (Depkes.2001), pada informasi kesehatan andal tersebut telah direncanakan membangun system informasi pelayanan kesehatan dalam hal ini rumah sakit    dilanjutkan dipelayanan  di masyarakat, namun pelaksanaannya  belum maksimal.Untuk dirumah sakit-rumah sakit dikota sebagian system  informasi  ini terutama   tentang pentingnya pencegahan infeksi melalui cuci tangan  sudah berjalan baik   dengan  adanya produk hard ware  yang berupa  poste-poste dan pamlet dan lain-  lain, akan tetapi untuk rumah sakit-rumah sakit daerah  belum berjalan secara optimal.Padahal  kerja perawat  bila ditunjang dengan system informasi manajemen  ini  akan sangat efektif dan efisien  seperti yang dikatakan oleh Emeliana bahwa    beberapa institusi  kesehatan yang menerapkan system computer, setiap perawat dalam tugasnya dapat menghemat 20 – 30 menit waktunya dipakai   dokumentasi keperawatan dan meningkatkan keakuratan dalam dokumentasi     keperawatan.

PEMBAHASAN

Proses  dalam  penyampaian Informasi  dalam lingkup Rumah sakit  tentang  urgensinya  hands hygiene  untuk  safety  pasien, perawat dan keluarga  melalui  media System  informasi  manajemen.

RUANG LINGKUP        :   RUMAH SAKIT

SASARAN                      :   PASIEN  DAN KELUARGA (PENGUNJUNG)

FLOW CHART :

SARANA KOMUNIKASI/INFORMASI

POSTER

POSTER

KOMPUTER/INTERNET

KOMPUTER/INTERNET

FLYER

KOMPUTER/RUNNING

KOMPUTER/RUNING TEX

HANDPON/SMS

SPANDUK

Dari flow chart tersebut diatas, sebuah system informasi  dapat dijelaskan sebagai berikut :

ASUMSI :

1.Bahwa Manajemen Rumah Sakit atau departemen yang ditunjuk, mempunyai dua sasaran yaitu Pasien dan Keluarga Pasien .

2.Sasaran tersebut mempunyai tingkat penerimaan informasi yang beragam, sehingga diperlukan berbagai media dalam rangka memberikan informasi

3.Rumah Sakit sudah menerapkan system IT atau computerise

SISTEM INFORMASI :

KOMPUTER/INTERNET

KOMPUTER/RUNNING TEXT

Rumah sakit dimaksud sudah mempunyai webside dan mempunyai blog / iklan di internet, berdasarkan data pasien dan keluarganya, maka pihak Rumah Sakit aktif mengirimkan email/mailing list dalam rangka menyampaikan pesan urgensi cuci tangan. Media internet dapat digunakan sebagai sarana berkomunikasi yang saling menguntungkan.

Running Text system adalah Tulisan berjalan berukuran besar yang dipasang di tempat-tempat strategis di lingkup Rumah Sakit, seperti di Pintu masuk, di ruangan atau di tempat parker. Running Text system dapat dikendalikan dari kantor rumah sakit dan setiap saat dapat di up date terutama menyampaikan pesan Urgensi Cuci Tangan.

Contoh :

HAND PHONE /SMS

Dari data pasien dan keluarga pasien, nomor handphone dapat menjadi sarana menyampaikan pesan. Seperti iklan yang tak ada habisnya, Rumahsakit dapat memberikan ucapkan apresiasi terhadap keluarga pasien, bahwa telah mematuhi tata tertib Rumah sakit misalnya. Dan pesan yang sangat penting tentunya berupa Urgensi CUCI TANGAN dalam rangka mencegah infeksi penyakit kepada pasien.

POSTER

FLYER

Media poster sebagai sarana menyampaikan pesan dimana dipasang ditempat-tempat yang mudah dilihat. Poster harus menarik tampilannya atau eye catching penempatannya, agar pesan Urgensi CUCI Tangan sampai kepada pasien dan keluarga pasien. Misalnya di pintu kamar Mandi, disamping wastafel, di Mading ( majalah Dinding ), dll.

SPANDUK

Flyer adalah lembar selebaran yang berukuran kecil, memuat penjelasan singkat dan pesan sentral tentang pentingnya Cuci Tangan. Flayer sasarannya kepada keluarga pasien yang tidak mempunyai sarana computer, sehingga cukup sederhana dengan membaca flyer maka dapat informasi /pesan tentang pentingnya cuci tangan.

Spanduk adalah media menyampaikan pesan out door yang berukuran besar, sehingga sangat efektif dalam rangka menyampaikan pesan sebab dapat dibaca bukan saja pejalan kaki akan tetapi bisa juga sambil berkendara. Secara khusus, spanduk yang berisikan pesan tentang Urgensi Cuci tangan, maka akan sangat mudah diingat oleh yang membaca

Demikian  penjelasan tentang Sistem Informasi dalam rangka menyampaikan pesan Urgensi cuci tangan kepada pasien dan keluarga pasien di ruang lingkup Rumah sakit.

KESIMPULAN

Penerapan  system informasi  yang berbasis komputerized  ini  sudah  mulai  sejak  lama khususnya  dirumah sakit-rumah sakit yang telah maju, tetapi  penggunaannya  hanya  sebagian  sehingga  belum  tersampaikan  secara  baik dan efektif. Pengembangan tehnologi  bebasis web dengan menggunakan  handpone  melalui  sms dan running tex  belum maksimal digunakan  khususnya  untuk penyampaian informasi hands  hygiene.

V.REKOMENDASI

Sistem tehnologi informasi  yang saya  paparkan diatas dapat  dilaksanakan  dengan

rekomendasi  sebagai  berikut :

1.Rumah  sakit  harus  merubah  paradigma  dimana  menjadikan pasien bukan  sebagai obyek  tetapi menjadikan  partnership  dalam  pelayanan  kesehatan.

2.Rumah sakit  harus  mempunyai  visi  melayani  secara holistik  baik  secara fisik, psykhis  dan kepuasan pelanggan (pasien dan keluarga) dengan memanfaatkan tehnologi informasi  yang telah berkembang.

3.Rumah  sakit  harus  mempunyai  data base  pasien  secara  detail dan akurat  untuk mendukung  data-data yang dibutuhkan  dalam rangka  menggunakan tehnologi informasi yang canggih  sehingga  rumah sakit mampu  bekerja sama dengan provieder atau operator   untuk  penyampaian informasi  melalui  mobile handpone secara  gratis   bagi  pelanggan.

REFERENSI

Departemen Kesehatan (2001), Kebijakan dan strategi Pengembangan Sistem

Informasi Kesehatan Nasional. Depkes.RI.Jakarta.

Chaudhry et al. (2006).Systematic review : impact of health information technology

on quality, efficiency, and costs of medical care. Ann intern Med 144(10)742-52

Curtis V and Cairncross , S (2003) Effect of washing hands with soap on diarrhea risk

in community a Sistematic Review.lancet infection desease vol.3 page 275-280

Eko I.R (2001). Manajemen Sistem Informasi dan Tehnologi Informasi, Jakarta

Kelompok Gramedia.

Emeliana, (2003). Sistem Informasi Keperawatan Berbasis Komputer yang

terintegrasi di Pelayanan Kesehatan Sint.Carolus, tidak dipublikasikan.

Johnson,(2008). Nurses and the Use Of Personal Digital Assistants (PDAs) at the

Point of care Design Of Electronic Text, Vol. 1 Nomor 1

Lorna Few tell. Dkk (2005) Water Sanitation and Hygiene intervention to reduce

diarhoea in less development Countries, vol.5 issue 1. 42-52

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun