Mohon tunggu...
Tuti Sulastri
Tuti Sulastri Mohon Tunggu... -

seorang ibu rumah tangga dan mahasiswi magister keperawatan UI

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Etika Batuk yang Benar

23 Oktober 2014   05:41 Diperbarui: 4 April 2017   16:35 2766
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Penyakit  infeksi masih merupakan salah satu masalah kesehatan didunia, termasuk di negara-negara berkembang salah satunya Indonesia. Kondisi lingkungan dan budaya yang ada di negara  tercinta ini juga sangat mempengaruhi  tingginya  kejadian infeksi.

Judul yang saya buat sepertinya  masalah sepele tetapi bila hal ini diabaikan juga menjadi media penyebaran yang luar biasa.  Dalam kehidupan sehari-hari  tanpa  sadar reflek batuk bersin sering  terjadi, hal ini fisiolgis/normal. Tetapi efeknya menjadi tidak normal apabila  kita tidak menyadari atau mengetaui akibat yang ditimbulkan dari sebuah batuk/bersin yang dapat mengeluarkan spora dari mulut kita.

Etika  batuk ini  perlu kkita ketahui  bersama, karena dari hal penularan yang terkecil kita ketahui dan pahami  maka kita telah bertindak dalam proses pencegahan infeksi yang saat ini sedang digalakkan. dahulu kita mengenal atau terbiasa saat kita batuk kita  akan menutup mulut kita dengan  telapak tangan. Tujuan kita baik tetapi  belum tentu benar dan justru cara ini akan menjadi media penyebaran infeksi yang cepat. Dengan menutup telapak tangan tanpa sadar kita telah memindahkan  bakteri  dari telapak tangan kita ke orang lain melalui bersentuhan atau bersalaman.

Secara standar yang benar  etika batuk adalah dengan menutup mulut dengan tissu, tetapi  terkadang kita tidak sadar saat kita reflek bersin atau batuk dimana dan kapan . Kita juga tidak selalu membawa atau memegang tissu saat  reflek bersin atau batuk menyerang kita, sepertinya kalah cepat kejadian dengan penutupan dengan tissue bila  tissu kita letakan dikantong atau ditas.

Etika batuk yang benar dan aman adalah dengan menutup saat batuk atau bersin dengan lengan atas kita, Hal ini juga yang  sosialisasikan oleh team PPI (Pencegahan dan Pengendalian Infeksi) Indonesia. Mungkin ini tidak biasa dilakukan tetapi  ini meminimalkan proses transmisi bakteri ke orang lain dan lingkungan.

Rasional  tindakan  menutup batuk dengan lengan atas, adalah bahwa lengan atas jarang atau bahkan tidak dominan kontak dengan   resevoir. Bila menutup dengan telapak tangan langsung kita tahu bahwa telapak tangan adalah dominan menyentuh, memegang  bahkan bersalaman dengan orang lain. Meskipun kita tidak sakit  tetapi flora normal yang keluar akan  berubah menjadi tidak normal dan akan membuat  proses kolonisasi  kemudian bisa menjadi infeksi.

Semoga  artikel singkat ini bermanfaat  untuk semua yang ingin selalu sehat dan berbuat baik dengan mensosialisasikan hal yang kecil tetapi besar manfaatnya.....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun