Mohon tunggu...
Tuti Royati
Tuti Royati Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswi Universitas Pendidikan Indonesia

Tuti royati, Mahasiswi Universitas Pendidikan Indonesia angkatan 2018

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Metode Pembelajaran Daring di TK Negri Satap Jatianom

1 Agustus 2021   21:44 Diperbarui: 1 Agustus 2021   21:48 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah satu tahun lebih covid-19 hadir di indonesia, banyak sekali dampak-dampak yang ditimbulkan dari adanya pandemi covid-19 ini, baik di bidang ekonomi, teknologi, kesehatan maupun pendidikan.

Dalam bidang pendidikan khususnya pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk Belajar Dari Rumah (BDR) yang mana dalam hal ini para guru dan orang tua dituntut untuk melek teknologi, teknologi sangat berperan penting dalam dunia pendidikan sebab pembelajaran dilakukan secara daring atau online, seperti membuat video pembelajaran, mengirimkan tugas, bertatap maya, dan lain lain.

TK negri satap jatianom adalah salah satu sekolah yang terkena imbas dari dampak covid-19, jika dilihat dari siswanya yang berusia 4-6 tahun sedikit kemungkinan berhasil untuk mengaplikasikan BDR pada taman kanak kanak.

Berikut beberapa metode pembelajaran yang pernah dilakukan oleh TK negri satap jatianom, antara lain:

1. Whatsapp Group dan Japri
Whatsapp goup menjadi sebuah wadah untuk informasi yang akan guru berikan pada orang tua siswa seperti setiap senin orang tua harus mengambil media pembelajaran anak ke sekolah dan dikumpulkan kembali pada hari sabtu, tugas tersebut dikerjakan dalam rentan waktu  satu minggu, orang tua juga dapat mengirimkan bukti berupa foto dan video anak selama belajar di rumah.

Metode pembelajaran ini dirasa kurang efektif sebab tidak semua anak mau belajar bersama orang tuanya dan tak jarang orang tua yang bahkan tidak mengambil media pembelajaran dengan alasan sibuk dengan pekerjaannya.

2. Home Visit
Guru akan membagi anak menjadi beberapa kelompok berisi 3-5 anak lalu menjadwalkannya, berbeda dengan metode whatsapp group yang mana orang tua yang mengambil media belajar anak. Namun, dalam metode Home visit ini guru harus menjemput bola dengan mendatangi setiap kelompok belajar yang telah dibuat

Dirasa metode ini paling efektif  karena guru menyampaikan secara langsung kepada anak sehingga anak dapat dengan sangat mudah memahami apa yang disampaikan guru.

3. Zoom Meeting
Metode ini pernah diaplikasikan pada pembelajaran BDR namun sangat tidak efektif dikarenakan handphone yang belum memadai dan kurangnya pemahaman orang tua tentang penggunaan aplikasi zoom meeting ditambah lagi daerah yang sulit terjangkau oleh signal

Pada kesimpulannya kunci keberhasilan pembelajaran daring pada taman kanak-kanak terletak pada orang tua siswa, jika orang tua siswa mau dan mampu diajak bekerja sama, turut berperan pada pembelajaran anak maka besar sekali kemungkinan pembelajaran BDR ini berhasil, jangan serahkan sepenuhnya pendidikan anak pada guru karena pada hakikatnya orang tua khususnya ibu adalah madrasah pertama bagi anaknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun