Â
   Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyelenggarakan program Kampus Mengajar Angkatan 1 Tahun 2021 yang merupakan bagian dari Kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM). Program Kampus Mengajar ini bertujuan untuk memberikan solusi bagi Sekolah Dasar yang terdampak pandemi dengan memberdayakan para mahasiwa yang berdomisili di sekitar wilayah sekolah untuk membantu para guru dan kepala sekolah dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
   Bersama 15.000 mahasiswa terpilih lainya, Tuti Lestari yang merupakan mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia, berkesempatan untuk melaksanakan kegiatan KKN Tematik UPI dalam bidang pendidikan melalui Program Kampus Mengajar Angkatan 1 untuk mengabdi, berinovasi, dan berkolaborasi selama kurang lebih 3 bulan atau 12 minggu. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah dasar, terutama yang berada di daerah 3T. Bersama 6 Mahasiswa dari berbagai universitas, Tuti Lestari di tempatkan  di UPTD SD Negeri 1 Tersana, Jl. Raya Binaria, Gedangan, Sukagumiwang, Indramayu - Jawa Barat.
   Pembelajaran di sekolah khususnya daerah 3T memiliki permasalahan yang salah satu nya adalah kurangnya motivasi belajar siswa, dan berisiko hilangnya proses pembelajaran yang efektif. Dengan kehadiran mahasiswa di sekolah, diharapkan dapat membantu meningkatkan motivasi belajar peserta didik, serta berupaya dalam meningkatkan pembelajaran literasi numerasi yang masih sangat rendah. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka Tuti Lestari selaku Mahasiswa KKN UPI, dalam program Kerja ia membuat program Sabtu ceria, kelas membaca dan kelas matematika sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan literasi numerasi peserta didik.
   Mengapa dibuat program Kelas Baca? Karena membaca merupakan keterampilan mengenal dan memahami tulisan dalam bentuk urutan lambang-lambang grafis dan perubahannya menjadi wicara bermakna. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membantu para siswa dalam belajar membaca, Mengajarkan hubungan-hubungan bunyi dan lambang yang diperlukan oleh siswa secara sistematis untuk memahami serta mendorong mereka untuk bisa membaca sendiri. Kegiatan ini dirumuskan berdasarkan penemuan observasi awal yang sudah dilakukan, diketahui bahwa ada beberapa anak yang belum bisa membaca, hal ini dilakukan untuk membantu siswa supaya bisa membaca dan tidak buta huruf. Karena Jika anak sulit membaca tidak mendapatkan penanganan secepatnya, bukan tidak mungkin mereka tetap tidak akan dapat membaca maupun menulis hingga dewasa. Kesalahan mengeja, menuliskan huruf atau tidak mampu membaca dengan cepat mengakibatkan mereka merasa kecewa dengan dirinya sendiri, minder dan akhirnya menarik diri dari pergaulan. Ketika seorang anak dengan kesulitan membaca merasa frustasi, bukan tidak mungkin ia akan melampiaskan kekecewaannya dengan perilaku destruktif. Anak juga akan mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran, karena hampir semua mata pelajaran diajarkan dalam bentuk tulisan.
   Selain itu diadakan pula kelas matematika, karena banyak yang beranggapan bahwa pelajaran matematika menjadi momok menakutkan bagi anak. Sebab, dalam kehidupan sehari-hari saja siswa sering mengalami kesulitan dalam berhitung. Sekalipun bahwa itu hanya penjumlahan atau pengurangan, tetapi anak merasa sulit. Hal ini menjadikan anak malas dan cenderung putus asa untuk mengerjakan soal tersebut. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan peserta didik akan lebih mudah dalam pembelajaran matematika dan menjadikan matematika sebagai sahabat bagi peserta didik.
Kegiatan KKN Tematik melalui program Kampus mengajar memberikan peluang besar kepada mahasiswa untuk berkolaborasi dengan guru di sekolah, melatih softskill yang tentunya akan sangat bermanfaat untuk keahlian di dunia ketja. serta dapat berkontribusi langsung sebagai agen perubahan dalam tantangan pendidikan indonesia.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H