Mohon tunggu...
Tuti Kusmiati
Tuti Kusmiati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menunggunya berbalik arah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tren Masa Kini yang Dulu Hanya Sebatas Tradisi

26 Desember 2022   21:47 Diperbarui: 26 Desember 2022   22:10 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Semenjak ditemukan oleh Kaisar Shen Nong, kini teh menjadi minuman yang cukup populer di dunia. Bahkan di beberapa daerah di Indonesia, minum teh telah menjadi sebuah tradisi dan memiliki sebutannya tersendiri. Yomi Hanna (2018) menyebutkan 4 tradisi minum teh di indonesia, yaitu Teh Poci di Jawa, Nyaneut di Sunda, Patehan di Keraton Yogyakarta, dan Nyahi di Betawi.

Penyajian teh di berbagai daerah

Selain memiliki sebutan yang berbeda, ternyata dalam hal penyajiannya pun setiap daerah tersebut memiliki cara yang berbeda. Misalnya saja pada tradisi Nyaneut di Sunda. Penyajian teh dalam tradisi Nyaneut ini bisa dibilang sangatlah unik. Dimana sebelum diminum, gelas yang terbuat dari bambu disimpan di atas telapak tangan. Kemudian diputar 2 kali searah jarum jam tangan kiri. Lalu aroma teh dihirup sebanyak 3 kali, dan baru air teh tersebut diseruput sebanyak 4 kali secara perlahan dengan penuh nikmat (INFOGARUT, 2022). 

Jika dalam tradisi nyaneut air teh disajikan dengan gelas bambu, lain halnya dengan tradisi Teh Poci di Jawa. Dalam tradisi minum teh di Jawa ini, teh wangi melati akan diseduh di dalam poci bersamaan dengan gula batu sebagai pemanis (Siti Munawaroh at al, 2018). Meskipun dalam hal penyajian berbeda, baik tradisi Teh Poci ataupun tradisi Nyaneut keduanya bisa dilakukan oleh semua kalangan dan golongan. Beda halnya dengan tradisi Patehan di Keraton Yogyakarta yang hanya bisa dilakukan oleh golongan bangsawan saja.

Transformasi Teh dari Tradisi menjadi Tren Masa Kini

 Seiring dengan perkembangan zaman, teh yang tadinya hanya sebagai tradisi, kini telah menjadi tren masa kini. Tak hanya dari golongan bangsawan saja, berbagai golongan dan kalangan pun kini bisa menikmati teh. Apalagi teh kini disajikan dengan berbagai kemasan yang modern dan praktis, sehingga bisa diminum kapan saja dan dimana saja. Bahkan complement-nya pun tak hanya gula, banyak complement lain yang ditambahkan ke dalam minuman teh. Misalnya saja susu, madu, buah-buahan dan banyak lagi. Complement yang dicampurkan ke dalam minuman teh tersebut tentunya menciptakan rasa baru yang menarik perhatian masyarakat. Inilah yang menyebabkan teh menjadi tren di masa kini.

Khasiat Teh

Terlepas dari tradisi ataupun tren, kebiasaan mengonsumsi teh sebenarnya memiliki khasiat atau manfaat untuk tubuh. Khasiat dan manfaat yang dirasakan juga akan berbeda dari setiap jenis teh yang dikonsumsi. Dr. Muhammad Isman S (2022) menyebutkan bahwa ada 9 jenis teh yang umum ditemukan di pasaran. Diantaranya yaitu white tea, black tea, green tea, oolong tea, red tea, pu-erh tea, chamomile tea, peppermint tea, dan hibiscus tea. Kesembilan jenis teh itu memiliki khasiat yang berbeda untuk tubuh. 

Namun secara umum, teh memberikan 4 manfaat bagi tubuh orang yang mengonsumsinya. Pertama, mengontrol berat badan. Dilansir dari webMD, katekin dalam teh dapat meningkatkan metabolisme yang membantu tubuh memecah lemak menjadi cepat. 

Selain itu, kafein dalam teh juga meningkatkan penggunaan energi yang memicu pembakaran kalor. Kedua, menjaga kesehatan jantung. Ketiga, mengurangi risiko diabetes. Kandungan polifenol dalam teh dapat meningkatkan aktivitas insulin yang membantu menyeimbangkan kadar gula dalam darah. Dan yang keempat yaitu mengurangi stress. Hal ini disebabkan karena teh mengandung salah satu jenis flavonoid yaitu tehanine, yang dapat membantu mengendalikan tekanan darah (Kompas.com, 2020).

Efek Samping Teh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun