Mohon tunggu...
Alisia Larasati
Alisia Larasati Mohon Tunggu... -

writer, like futurolog, like Freedom, anti koruptor ... Senang membangunkan Serigala yang sedang tidur, Follow my twiiter @tutihand_

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Di Era SBY, Kebhinekaan Terjaga

16 April 2014   21:04 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:36 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita adalah bangsa yang majemuk dengan corak keragaman suku dan budaya. Keragaman itu lahir dari peninggalan nenek moyang kita, dan bisa menjadi potensi kekuatan menuju kemajuan bangsa. Salah satu bentuk keragaman itu adalah agama, begitu banyaknya keyakinan yang dianut oleh masyarakat kita.

Ketika SBY memimpin 2004, beliau menyatakana  bahwa untuk memperkuat karakter dan jati diri bangsa, pembangunan diarahkan untuk menciptakan suasana kehidupan masyarakat yang penuh toleransi, tenggang rasa dan harmonis. Pembangunan di bidang agama ini diarahkan untuk meningkatkan kerukunan hidup antar umat beragama dengan meningkatkan rasa saling percaya dan menjaga harmonisasi antar kelompok masyarakat.

Presiden SBY menjadi pelopor dalam membangun kebijakan harmonisasi dan kerukunan antar umat beragama. Kebijakan itu antara lain dengan membuat aturan yang berfungsi sebagai rambu rambu dalam pengembangan agama, baik itu dalam bentuk penyiaran maupun aktivitas keagamaan lainnya.

Konteks kebijakan yang lain adalah peningkatan sosialisasi dan beragam dialog intern dan antar tokoh agama, peningkatan kerja sama antaragama, penyuluhan bagi korban konflik, peningkatan wawasan multi-kultural bagi guru guru dan penyuluh agama. Dan yang tak kalah pentingnya pemberdayaan forum forum kerukunan antar umat beragama di tingkat provinsi dan kabupaten kota sudah digalakkan.

Untuk mempertegas kebijakan tersebut Presiden SBY menetapkan peraturan bersama Menteri Agama dan Mentri Dalam Negeri (PBM) nomor 9/2006 tentang pedoman pelaksanaan tugas kepala daerah/wakil kepala daerah dalam pemiliharaan kerukunan antar umat beragama, pemberdayaan forum kerukunan umat beragama (FKUB), dan pendirian rumah ibadah. Pada tahun 2006 FKUB mencapai 64 forum dan pada tahun 2009 menjadi 392 forum di seluruh tanah air.

Prestasi membanggakan buat Presiden SBY dalam menjaga kebhinekaan yang majemuk menjadi damai adalah keberhasilan menerima penghargaan sebagai negarawan dunia tahun 2013 dari Appeal of Conscience Foundation (AFC) sebagai wujud apresiasi dunia terhadap kerukunan antar umat beragama di Indonesia, ini menjadi catatan manis buat Presiden SBY.

Sebagai negara yang majemuk, pengelolaan keragaman budaya memiliki peran penting dalam mewujudkan identitas nasional serta mengembangkan nilai nilai kearifan lokal untuk merespon modernisasi agar sejalan dengan nilai nilai kebangsaan. Presiden SBY selalu mengingatkan agar pemeringah daerah melindungi dan memelihara nilai nilai budaya lokal agar tidak tergerus dengan budaya global. Memasuki ASEAN community 2015, bukan tidak mugkin akulturasi budaya akan terjadi.

Di era kepemimpinan SBY, kemajuan yang cukup membanggakan dan sangat menonjol yakni menurunnya ketegangan dan ancaman konflik antar kelompok masyarakat, serta semakin kokohnya NKRI berdasarkan Pancasila dna UUD 1945 dan Bhineka Tunggal Ika.

Prediden SBY juga menggagas forum dunia di bidang budaya yang disebut World Culture Forum yang diselnggarakan di Bali pada November 2013. Ini bentuk dari diplomasi kebudayaan kita di dunia internasional, dan apresiasi forum ini berhasil menelurkan "Bali Promise" yang intinha menyerukan pada negara negara untuk berkomitmen mengintegrasikan budaya dalam agenda pembangunan yang berkelanjutan pasca 2015.

Mungkin bukan capaian sempurna ditengah masih banyaknya kekurangan, setidaknya kebhinekaan di dalam negeri tetap terjaga harmonis dalam rangka kebersamaan dan integrasi menuju kampanye hidup rukun dalam keragaman budaya.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun