Polusi asap yang diakibatkan oleh pembakaran hutan di beberapa lahan di kabupaten di provinsi Riau terus memburuk, kualitas udara pun tak layak lagi. Berkenaan dengan hal tersebut, sebetulnya presiden SBY sudha melakukan koordinasi secara terus menerus kepada pihak pemprov riau, BPBD, instansi terkait dan BNPB untuk memadamkan segera titik titik terparah area kebakaran. Masyarakat Riau pun berharap pemerintah pusat segera mengambil kendali akan hal ini.
Untuk itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kemudian memutuskan untuk menjadi pemegang kendali penuh mengatasi kabut asap di provinsi Riau, dan beliau akan langsung bertolak ke Riau hari ini sabtu (15/3/2014). Kendali ini tidak hanya untuk daerah berdampak Riau, tetapi juga Presiden akan melakukan koordinasi dengan daerah daerah sekitar seperti sumatera barat, jambi  langsung dari Riau sebagai pusat teroarah kebakaran hutan. Dalam akun twitter SBY semalam, beliau menulis, @SBYudhoyono : " Presiden: Besok, insya Allah, saya akan ke Riau utk pimpin langsung pengendalian operasi, stlh itu saya percayakan pd Kepala BNPB"
Ada beberapa hal yang akan diarahkan langsung oleh presiden SBY guna mengatasi kabut asap di Riau, seperti yang ditulis diakun twitter beliau, yakni 1. Pemadaman api dan asap, 2. Perawatan dan pelayanan kesehatan dan pemda Riau di Polda Riau, dan 3. Penegakan hukum. Tiga poin inilah yang harus segera dilakukan secara tanggap untuk diteruskan dan dilaksanakan oleh semua lembaga terkait dilapangan.
kedatangan presiden SBY ke Riau belum bisa dipastikan akan berapa lama karena beliau akan memantau secara langsung kegiatan operasional dilapangan, kunjungan ini pun harus membatalkan agenda  beliau ke Solo, Jawa Tengah. Waktu yang mepet ini bisa saja akan memangkas masa cuti presiden SBY yang sudah beliau ajukan ke KPU pada tanggal 17-18 Maret 2014 guna menghadiri kampanye Partai Demokrat di Magelang, Jawa Tengah, namun demi kepentingan nasional SBY memutuskan untuk berangkat ke Riau.
Presiden SBY meminta agara seluruh stakeholder yang berkepentingan dalam penanganan masalah kabut asap ini busa bekerja sama dan punya rasa tanggung jawab. Karena seperti diberitakan sebelumnya bahwa gubernur Riau sejak kamis kemarin tidak berada di daerah, entah menghilang kemana, sesuatu hal yang patut kita sayangkan. Disaat warganya butuh segera aksi nyata dalam penanganan beliau hanya bisa pasrah dan menghilang.
Presiden sudah mengisntruksikan kepada BNPB untuk memimpin operasi terpadu, presiden sudah berkoordinasi dengan petinggi TNI dan akan menurunkan satu brigade satuan operasional sebanyak 3000 - 5000 personel untuk turut memadankam titik tik api. Â Operasi tanggap darurat ini menjadi upaya bersama antara pusat dan daerah, agar masyarakat segera bisa mendapatkan pertolongan karena sekitar 50.000 masyarakat sudah terjangkit penyakit infeksi saluran pernafasan.
Semoga kedatangan presiden SBY ke Riau, bisa memperceoat pengendalian dan pemadaman kabut asap dan kebakaran disana. Amin
