Mohon tunggu...
Alisia Larasati
Alisia Larasati Mohon Tunggu... -

writer, like futurolog, like Freedom, anti koruptor ... Senang membangunkan Serigala yang sedang tidur, Follow my twiiter @tutihand_

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menunggu Analisa Konyol Sekjen DPP PDI

25 Februari 2014   03:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:30 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teka teki siapa yang menyadap Jokowi di rumah dinasnya, masih menyimpan misteri. DPP PDIP pun tak mau tinggal diam, beberapa spekulasi pun dilontarkan oleh juru bicara PDIP Tjahjo kumolo bahwa ada skenario yang ingin menghancurkan PDIP. Tjahjo pun mulai mengaitkan isue ini dengan partai lain, yakni PKS, seolah olah PDIP akan dikerdilkan seperti PKS.

Analisa yang konyol dari seorang sekjen partai politik, kenapa tak serahkan saja kasus penyadapan ini kepihak berwajib, dan biarkan menjadi penyidikan mereka. Pertanyaannya buat apa 'menghancurkan' PDIP diera demokrasi yang sangat terbuka seperti sekarang ini ? emangnya zaman orde baru ? tak ada lagi model model pengekangan partai politik apalagi terhadap suara suara sumbang.

Justru sebaliknya, situasi situasi yang terjadi saat ini riil akibat kader PDIP yang tak bisa bekerja baik karena selalu diintervensi oleh DPP PDIP, sungguh memalukan ! partai yang mengaku sebagai oposisi pemerintah ternyata menjalankan program yang hampir sejalan dengan pemerintah lewat kadernya di daerah. Contoh konkret bagaimana seorang ibu Risma mau bekerja dengan baik kalau DPP PDIP melakukan intervensi diluar mekanisme dalam mengangkat wakil walikota. Sebuah blunder yang akhirnya kena muka sendiri.

Tunggu aja skenario lanjuta ala sekejn PDIP yang akan mengatakan bahwa partai kami teraniaya, jokowi tersandera..aya aya wae PDIP.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun