Apakah Anda mengenal apa itu murottal? Apakah Anda juga mengenal apa itu musik klasik? Jenis musik apakah yang paling sering Anda dengarkan? Apakah murottal atau mungkin musik klasik? Apakah manfaat dari mendengarkan murottal itu sendiri yang membedakannya dengan musik klasik? Dan mengapa sebagian dari kita terutama umat muslim hanya mendengarkan musik klasik tanpa mendengarkan murottal?
Tahukah Anda bahwa murottal mempunyai banyak manfaat yang sama dengan musik klasik, bahkan lebih baik jika umat islam mendengarkannya di setiap harinya. Musik klasik yang selama ini kita ketahui banyak manfaatnya bagi kita terutama untuk menenangkan jiwa, sebenarnya manfaat ini juga dapat ditemukan jika kita mendengarkan murottal. Namun sadarkah kita bahwa sebenarnya banyak umat muslim yang belum mengetahui manfaat dari murottal ataupun belum mengetahui tentang murottal itu sendiri.
Definisi dari  murottal yaitu membaca Al-Quran yang memfokuskan pada dua hal yaitu kebenaran bacaan dan lagu Al-Quran. Karena konsentrasi bacaan difokuskan pada penerapan tajwid sekaligus lagu, maka porsi lagu Al-Quran tidak dibawakan sepenuhnya tetapi hanya pada nada asli atau sedang. Dengan kata lain murottal dan musik klasik dapat disamakan dalam hal melodi dan irama. Zaman sekarang banyak bermuculan berbagai macam murottal dalam segi bacaan, pemilihan bacaan murottal yang baik juga sangat baik dalam pengoptimalan manfaat yang diterima, maka pilihlah bacaan murottal yang menurut kita baik dan ketika didengarpun indah.
"Lalu, apakah hal yang membuat kita sebagai umat muslim harus mendengarkan murottal? Maafaat baik apa saja yang hanya kita dapatkan pada murottal dan tidak kita dapatkan pada  musik klasik ?
Mari kita lihat manfaat dari musik klasik dan murottal.Musik klasik mempunyai manfaat yang sangat banyak terutama dalam menenangkan kejiwaan. Bahkan musik klasik juga dapat meningkatkan kecerdasan IQ seseorang, hal ini dibuktikan oleh UNESCO Music Council bahwa musik klasik sebagai alat pendidikan dan alat untuk mempertajam rasa intelektual manusia. Pernyataan di atas juga bisa dibuktikan dengan adanya penelitian di Amerika Serikat, oleh Halpern (2005) yang menunjukkan bahwa pada rentang 40-60 beat permenit ternyata musik dapat menimbulkan relaksasi dan ketenangan pikiran.
Fakta lain juga di dapatkan dari penelitian manfaat murottal oleh Khan di tahun 2003 bahwa murottal juga membawa pengaruh positif bagi pendengarnya dengan frekuensi 50 Db. Fakta ini juga diperkuat dengan penelitian panjang Dr. Al-Qadhi di klinik Florida Amerika Serikat mengenai efek murottal. DR. Al-Qadhi berhasil membuktikan hanya dengan mendengar ayat-ayat Al-Quran, seseorang dapat merasakan perubahan fisiologis yang sangat besar. Hasil peneletiannya menunjukkan 97% berpengaruh besar dalam menimbulkan ketenagan jiwa dan penyembuhan penyakit.
Manfaat murottal dalam segi penyembuhan penyakit adalah murottal dapat meningkatkan kekebalan tubuh, mengobati penyakit-penyakit kronis dan degeneratif, membantu ketenangan jiwa, terapi ketegangan saraf , dan lain-lain. Murottal juga dapat mempengaruhi kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ) , dan juga kecerdasan spiritual (SQ) seseorang. Dalam kata lain murottal mempunyai manfaat yang tidak kalah penting dengan music klasik.
"Lalu, pertanyaannya mengapa sebagian dari kita terutama umat muslim hanya mendengarkan musik klasik tanpa mendengarkan murottal?"
Hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan dan informasi yang kita dapat terutama dalam bidang agama, kita terbiasa mengikuti sesuatu yang sering kita dengar daripada sesuatu yang kita temukan sendiri. Sedang murottal adalah sesuatu yang memiliki banyak manfaat bagi diri kita. Manfaatnya pun tidak kalah banyak dengan saat kita mendengarkan musik klasik.
Maka mulailah mendengarkan bukan hanya musik klasik tetapi juga dengarkanlah murottal yang mempunyai manfaat yang tidak kalah penting bagi kehidupan kita. Pilihlah murottal yang kalian sukai dari segi bacaannya sehingga kalian mendapatkan manfaat yang optimal dari murottal tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H