Mohon tunggu...
Tuti bee
Tuti bee Mohon Tunggu... -

an ordinary people with lot of dreams in education...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Botol Bekas Jadi Kapal Pegas? Kenapa Tidak?

27 Desember 2012   01:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:59 9129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1356571654681366148

Kita sering menjumpai botol plastik yang tidak terpakai di sekitar kita. Botol plastik ini biasanya dibuang begitu saja setelah digunakan. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika semakin lama, sampah botol plastik yang semakin menumpuk ini mengotori dan mengganggu kebersihan lingkungan. Sebagai bahan yang sulit terurai, pengolahan sampah botol plastik seharusnya dilakukan secara intensif. Sebuah artikel yang dimuat di www.voaindonesia.com, menyampaikan bahwa penggunaan botol plastik air dalam kemasan di Indonesia pada tahun 2011 mencapai sekitar 500.000 ton. Jumlah ini tentu sangat besar dan sulit diimbangi dengan pengelolaan sampah yang ada saat ini. Oleh karena itu, perlu berbagai cara untuk mengurangi sampah botol plastik. Sebagian pabrik sudah mulai menggunakan bahan plastik yang bisa didaur ulang. Pemerintah juga mulai mempertimbangkan kebijakan pengendalian sampai plastik. Lalu, apa yang bisa kita lakukan? Ada banyak hal yang bisa lakukan. Salah satunya ialah dengan menggunakan satu prinsip dari 3R, yaitu reuse atau menggunakan kembali. Tim Inovator Botol menawarkan i-BoB (inovasi botol bekas), sebagai sebuah solusi pengurangan sampah botol plastik dengan memanfaatkannya sebagai bahan pembuatan media pembelajaran dan mainan anak. Secara khusus, i-BoB diperuntukkan bagi kalangan pendidik. Bagi pendidik, solusi ini memungkinkan penghematan biaya pengadaan media pembelajaran. Selain itu, proses pembuatan media pembelajaran atau mainan dapat meningkatkan keterampilan dan kreativitas, baik pendidik maupun peserta didik. Meskipun demikian, i-BoB juga dua dapat diaplikasikan oleh kalangan umum karena media pembelajaran dan mainan anak yang disajikan mudah dalam pembuatan dan pemerolehan bahannya. Bagi masyarakat secara umum, hal ini dapat bermanfaat dalam memahami dan menyampaikan konsep-konsep pengetahuan, sekaligus mengurangi pencemaran di lingkungan sekitar. Jadi, apakah Anda sudah siap dengan i-BoB? Mari berkreasi dengan botol plastik bekas! Manfaatkan botol bekas, bikin siswa cerdas. Kapal pegas merupakan bentuk aplikasi dari salah satu sifat suatu benda yaitu benda bisa bergerak karena dipengaruhi oleh suatu gaya. Membuatnya pun juga cukup mudah, siswa bisa mengkreasikan media ini sesuai dengan kreasi siswanya. Berikut ini adalah bagaimana kita bisa membuat salah satu i-BoB kami : a.    Menyiapkan botol bekas, lalu dilubangi salah satu bagian sampingnya. b.    Memasangkan batang kayu pada sisi botol lalu diselotip agar tidak lepas. c.    Buatlah kincir dari sendok eskrim bekas atau dari kaleng cat. d.    Mewarnai botol dan kincir tersebut sesuai kreativitas atau menggunakan botol bewarna. e.    Setelah kering, masukkan karet pada ujung batang kayu yang sudah dipasangkan pada botol. f.    Memutar kincir dalam karet. g.    Meletakkan kapal pegas tadi ke dalam bak air. [caption id="attachment_216808" align="aligncenter" width="364" caption="kapal pegas"][/caption] bagaimana? mudah bukan? media ini selain bisa mengaplikasikan dari ilmu yang diperoleh siswa, juga bisa meningkatkan kreativitas siswa. Botol bekas tersebut bisa dikreasikan siswa baik dengan warnanya atau bentuknya. Masih banyak media-media lain yang bisa kita buat dengan botol bekas diantaranya roket air, mobil-mobilan, pesawat sederhana dan lain-lain. So, mari kita budayakan 3R (Recycle, Reuse, Reduce) dalam pembelajaran. Salam i-BoB ^_^

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun