Mohon tunggu...
Tuti Andriani
Tuti Andriani Mohon Tunggu... karyawan swasta -

hamba Allah aja deh :-)

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Solusi Sinusitis

5 Juli 2015   10:46 Diperbarui: 5 Juli 2015   10:59 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Sinusitis merupakan peradangan pada rongga sinus. Biasanya penderita sinusitis mengalami pilek menahun akibat alergi terhadap debu atau cuaca. Gejala umum penderita sinusitis biasanya nyeri kepala, nyeri pada wajah, bersin - bersin, hidung tersumbat , batuk. Rhinoskopi, sebuah cara untuk melihat langsung ke rongga hidung, diperlukan guna melihat lokasi sumbatan.

Sinusitis ada beberapa macam, sinusitis frontalis bila nyeri terjadi pada dahi bawah dan alis mata. Sinusitis maxillaris bila nyeri terjadi pada pipi dan gigi atas. Sinusitis sphenooid bila nyeri terjadi di belakang mata, puncak kepala, dan pelipis. Sinusitis ethmoid bila nyeri terjadi di balik mata. Secara klinis sinusitis dibedakan menjadi sinusitis akut, sub akut, dan kronis

SOLUSI :

1. Bekam

bekam adalah metode mengeluarkan darah kotor/ toksin secara langsung dari dalam tubuh dengan menggunakan alat bekam. Untuk masalah sinusitis ini adalah efektif karena ada titik - titik bekam untuk masalah sinus. Dengan demikian sumbatan - sumbatan pada sinus bisa langsung dikeluarkan melalui bekam.

2. Homeopati

Homeopati adalah metode pengobatan dengan menerapkan prinsip "serupa menyembuhkan yang serupa", jadi antara keluhan /gejala pasien jika serupa dengan gejala pada obat maka masalah akan sembuh. Misal, bawang merah atau dalam homeopati dikenal dengan alium cepa, bila diiris dia akan menimbulkan gejala mata berair, hidung berair, maka bawang merah adalah obat yang tepat untuk masalah mata berair dan hidung berair.

Pengobatan homeopati dianggap sangat aman untuk masalah sinusitis karena semua obat homeopati dibuat dari bahan alami (tumbuhan, mineral dan hewan). Sistem kerjanya ialah ia merangsang sistem kekebalan tubuh kita sehingga tubuh akan mampu menyembuhkan dirinya sendiri.

Semoga bermanfaat.

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun