2. Cetak dan distribusi.Â
Lebih dari 15 juta eksemplar buku telah dicetak dan didistribusikan ke 5.963 PAUD dan 14.595 SD di daerah 3T dan daerah dengan nilai kompetensi literasi/numerasi yang rendah.
3. Pelatihan dan pendampingan
Kunci keberhasilan penggunaan buku bacaan adalah kemampuan kepala sekolah, guru, dan pustakawan dalam mengelola buku bacaan dan memanfaatkannya untuk peningkatan minat baca dan kemampuan literasi siswa. Pengelolaan tersebut meliputi; memajang, merawat dan merotasi atau menyimpan buku bacaan tersebut sehingga menarik.
Sebelum anak dapat membaca buku, maka hal mendasar yang harus dilakukan adalah membacakan buku tersebut, agar anak dapat menyenangi buku bacaan. Karena itu, selain pelatihan tentang pengelolaan maka pelatihan berikutnya adalah dalam hal pemanfaatan buku bacaan berupa; membaca nyaring, membaca bersama, meminjamkan buku, menggunakan buku untuk kegiatan ekstrakurikuler dan menggunakan buku untuk melatih guru/ sekolah lain.
Materi -- materi pelatihan tersebut dapat diakses semua kepala sekolah dan guru baik yang menerima buku ataupun tidak melalui PMM (Platform Merdeka Mengajar)
Menyebarkan kegembiraan membaca membutuhkan kerja sama dan gotong royong berbagai pihak, diantaranya pemerintah, sekolah, komunitas, keluarga dan orang tua.
Dalam kesempatan tersebut, Mas Menteri juga menghimbau pemerintah daerah, sekolah, komunitas dan orang tua untuk bergotong royong bersama-sama mensukseskan program ini, untuk mendorong peningkatan literasi peserta didik.
Ayo, sebarkan kegembiraan membaca di mana saja, kapan saja!
Sumber; paparan Mas Menteri Nadiem Makarim dalam peluncuran Merdeka Belajar Episode 23; Buku Bacaan bermutu untuk Literasi Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H