Pembelajaran dikatakan sukses jika kita sukses menyelesaikan asesmen. Asesmen disini adalah alat untuk mengukur ketercapaian kompetensi siswa.
Selama ini kita merasa dalam proses pembelajaran sudah bagus, namun ketika siswa diberikan asesmen dan dinilai  ternyata belum sukses. Mengapa ? hal tersebut dimungkinkan karena soal -soal  yang diberikan  kepada peserta didik kita belum membuat mereka berpikir dan berkarakter sesuai yang kita inginkan. Karena itulah seharusnya Asesmen yang kita berikan benar-benar dapat mengukur dan membuat siswa bernalar, berpikir kritis, berliterasi serta mampu memecahkan masalah dan sebagainya. Nah, asesmen seperti apa yang dimaksud? Yaitu Asesmen berbasis literasi.
Mengapa perlu  penguatan kompetensi  literasi dalam Asesmen Madrasah?
Seperti yang sama – sama kita ketahui bersama, bahwa perubahan dunia saat ini sangat cepat. Dan sebagai sebuah lembaga,  jika kita  tidak  ikut merubah diri dan mengikuti perubahan yang terjadi maka  akan tertinggal.  Implikasinya adalah pada pembelajaran, siswa tidak hanya sekedarberhenti untuk sekedar tau saja, tetapi peserta didik juga harus tau mengapa, bagaimana dan seterusnya. Maka dibuatlah soal-soal HOTS, agar peserta didik dapat berpikir hingga level tertinggi. Dengan demikian diharapkan peserta didik mempunyai kompetensi dan karakter 4C, Sehingga peserta didik berpikir kritis, kreatif, komunikatif dan  kolaboratif. Karenanya hal – hal itu harus tertuang dalam asesmen madrasah.
Tahapan penulisan soal Asesmen MadrasahÂ
1 Menentukan materi esensi
2 Menganalisis KD
3 Menyusun kisi-kisi soal AM
4. Menyusun stimulus dan menuliskan butir soalnya
5 Membuat kunci jawaban dan pedoman penskoran