Mohon tunggu...
Heri Kusumaningsih
Heri Kusumaningsih Mohon Tunggu... Guru - Guru IPA SMP Negeri 2 Singaraja

Sedang menjalani proses belajar sebagai bekal masa depan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat-filsafat Timur dalam Pendidikan

12 November 2023   00:54 Diperbarui: 12 November 2023   01:12 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Filsafat yang merupakan sumber dari segala ilmu pengetahuan, sesungguhnya berdasar pada kapabilitas yang dimiliki manusia dalam berpikir. Luas jangkauan kajian dari filsafat ditentukan oleh seberapa luas jangkauan yang berhasil dibuat manusia melalui pikirannya. Pemikiran filsafat dilakukan sedalam-dalamnya, seluas-luasnya, tanpa perlu melakukan kontak langsung dengan objek. Namun, kegiatan berpikir dalam filsafat mampu menghasilkan pemikiran yang komprehensif dan menyeluruh. Ada berbagai cara-cara berpikir, yang di antaranya dipengaruhi oleh latar belakang si pemikir, termasuk asalnya. Karenanya, saat ini kita mengenal filsafat-filsafat timur dan filsafat-filsafat barat, yang tentu memiliki perbedaan mendasar di antara keduanya.

Sering sekali orang menyamakan filsafat timur dengan agama, padahal keduanya adalah dua hal yang berbeda. Filsafat timur mengandalkan kemampuan berpikir kritis terhadap sesuatu yang mengganggu pemikiran (utamanya para filsuf), tentang sesuatu yang mereka ragukan dan pertanyakan. Tetapi, agama merupakan kepercayaan yang mengajarkan kepatuhan terhadap sesuatu yang ia yakini.

Filsafat timur sering dianggap sebagai pemikiran yang tidak rasional, tidak kritis, dan tidak sistematis. Alasannya, para penganut filsafat timur memperlakukan hasil pemikiran filsafat timur selayaknya agama, yang dogmatis dan diterima langsung tanpa ada keinginan mempertanyakan. Oleh karena itulah, buah pemikiran filsafat timur sering dianggap sebagai sebuah kepercayaan religius.

Filsafat timur merupakan hasil pemikiran orang-orang yang berasal dari bumi bagian timur, di antaranya Tiongkok, India, serta negara-negara Islam. Perbedaan terbesar antara filsafat timur dan barat adalah pada fokus perhatian. Filsafat Timur berkaitan dengan sikap yang benar, perilaku yang benar, dan pemerintahan yang baik. Filsafat Barat, secara keseluruhan, lebih banyak membahas tentang hakikat dunia dan sesuatu yang perlu dipahami.

Filsafat Tiongkok (Cina) memiliki sifat yaitu peduli terhadap perilaku manusia, bagaimana sikap seseorang terhadap sekelilingnya, serta bagaimana hubungan manusia dengan manusia lainnya. Penganut filsafat Tiongkok percaya bahwa manusia dan dunia adalah satu kesatuan yang tidak dapat diganggu oleh tingkah laku yang tidak baik. Filsafat India lebih mirip ajaran hidup yang mengajarkan bagaimana seharusnya manusia hidup agar mampu mencapai kebagaiaan. Hal ini dipengaruhi karena Masyarakat India lebih mementingkan perasaan, dan mereka percaya bahwa semua hal yang ada di dunia wajib dihormati. Dalam Filsafat India, manusia dipandang memiliki keterkaitan dengan dunia kebendaan, sehingga untuk mencapai kebahagiaan, manusia harus membebaskan diri dari dunia kebendaan tersebut.

Filsafat timur yang ketiga yaitu Filsafat Islam. Filsafat islam merupakan ilmu yang berisikan ajaran Islam, yang membahas hakikat kebenaran. Objek filsafat Islam maupun cakupannya sebenarnya tidak berbeda dengan aliran filsafat lainnya. Yang membedakan hanyalah proses pencarian jawaban atas sesuatu yang dipikirkan dipengaruhi oleh nilai-nilai Islami, yang didasarkan pada kebenaran ajaran agama Islam.

Filsafat timur memiliki epistemologi yang sifatnya spiritual, instropektif, dan reflektif, serta lebih berfokus pada pencerahan pribadi, kebijaksanaan, dan pengetahuan batin. Oleh karena itu, filsafat timur menekankan pada nilai harmoni, kesederhanaan, dan kebijaksanaan.

Implikasi dari penerapan filsafat timur dalam Pendidikan antara lain, Pendidikan menekankan pada pembentukan karakter baik dan etika yang harus dimiliki siswa. Filsafat timur juga sering mengintegrasikan praktik yoga, meditasi, dan metode instrospeksi lainnya dalam Pendidikan. Pengembangan kesadaran dan pemahaman batin juga sangat mungkin ditekankan dalam Pendidikan yang menggunakan filsafat timur.

Indonesia yang merupakan salah satu negara yang berada di belahan bumi timur, memiliki filsuf yaitu Ki Hadjar Dewantara. Pemikiran Ki Hadjar Dewantara lebih banyak di bidang Pendidikan, yang melahirkan Filsafat Pendidikan Ki Hadjar Dewantara. Gagasan dalam Filsafat Pendidikan yang dikemukakan KHD menjadi landasan kokoh bagi Pendidikan di Indonesia. KHD berpendapat bahwa Pendidikan merupakan sebuah tuntunan untuk tumbuh dan hidupnya anak-anak. Pendidkan pun harus menyesuaikan kodrat alam dan kodrat zaman, disesuaikan dengan dimana dan kapan Pendidikan itu diberlangsungkan, sebab Pendidikan membutuhkan sesuatu yang kontekstual, dan ilmu pngetahuan yang sifatnya selalu berkembang, sehingga Pendidikan harus menyesuaikan zamannya.

Filosofi Pendidikan oleh KHD memandang siswa bukan sebagai kertas putih yang diisi dengan proses belajar dan tuntunan guru, namun siswa dipandang sebagai kertas yang telah bertuliskan tulisan samar-samar, tentang hal baik dan buruk yang dimiliki siswa, dan peran menuntun dari guru yang nantinya membantu siswa untuk menebalkan 'tulisan' yang baik dan mengaburkan 'tulisan' yang tidak baik.

Filosofi Pendidikan KHD memiliki sistem among, dan guru sebagai pemimpin pembelajaran dengan semboyannya yang terkenal, yaitu, ing ngarso sung tuladha (guru di depan sebagai contoh), ing madyo mangun karso (guru di samping anak didiknya menjadi motivator dan memberi inspirasi), dan tut wuri handayani (guru dari belakang memberikan dorongan siswa untuk maju). Sistem Among yang dikemukakan oleh KHD merupakan perwujudan konsep beliau yaitu siswa sebagai pusat proses Pendidikan.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun