Desa Turunrejo adakan sosialisasi Desa Siaga Sehat Jiwa (DSSJ) Â yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal dan Puskesmas II Brangsong. Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Kegiatan sosialisasi berlangsung selama tiga hari yaitu Selasa-Kamis, tanggal  9-11 Juli 2024 dengan tiga rangkaian kegiatan. Acara ini diwakili oleh 4 mahasiswi dari posko 88 serta dibuka dengan sambutan Kepala Puskesmas, Bapak Kepala Desa Turunrejo, serta Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kendal.
Kegiatan pertama yaitu Pemaparan materi mengenai konsep kesehatan jiwa, masalah kesehatan jiwa, upaya pelayanan kesehatan jiwa, deteksi kesehatan jiwa keluarga, dan  kelurahan siaga sehat jiwa (KSSJ) yang dilaksanakan di aula Balai Desa Turunrejo. Pada pemaparan materi disebutkan bahwa data masyarakat desa yang terdeteksi Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) sejumlah 15 jiwa. "ODGJ berhak hidup baik dan normal", ucap Dr. Ns. Hj Dwi Happy Rochmawati, M. Kep., Sp., Kep. J.
Kegiatan hari kedua yaitu Pencatatan Deteksi Jiwa pada masyarakat Desa Turunrejo yang dilaksanakan dengan turun langsung mendata riwayat kesehatan masyarakan desa. Pengambilan data dilakukan secara door to door dan masyarakat dapat bekerjasama dengan baik. Hal ini ditunjukkan ketika kami mendatangi satu persatu rumah disambut dengan baik oleh warga setempat serta warga secara terbuka menyebutkana beberapa keluhan penyakit yang dirasakan.
Kegiatan hari ketiga yaitu evaluasi yang dilaksanakan di aula Balai Desa Turunrejo. Kegiatan dimulai dengan merekap deteksi dini DSSJ pada setiap dusun. Hasil dari rekapan tersebut diperoleh hasil orang dalam masalah kejiwaan (ODMK/Resiko) sejumlah 194 jiwa dengan disebutkan secara rinci dengan berbagai jenis temuan penyakit yang ada di lapangan. Sedangkan hasil dari temuan ODGJ yaitu sejumlah 20 jiwa. Kemudian dilakukan pendataan secara lengkap mengenai identitas diri beserta kepemilikan BPJS guna menindaklanjuti pengobatan.
Kegiatan ditutup dengan kesimpulan hasil pendataan oleh Bapak Abdul Wahid bahwa sejumlah setengah dari total penduduk di Desa Turunrejo terdapat peningkatan ODGJ yang tercatat, yang semula 15 jiwa sedangkan setelah pendataan ternyata terdapat 20 jiwa yang terdeteksi ODGJ, maka diharapkan para kader dapat mendata dan dapat berkerjasama dengan puskesmas setempat.
Tim Posko 88
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H