Bermain adalah tempat belajar bagi anak dan sekaligus menjadi kegiatan pembelajaran untuk merangsang tumbuh kembang anak. Untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan anak usia dini agar bisa tumbuh dan berkembang secara optimal maka diperlukan suatu rangsangan atau stimulus yang tepat.
Pernahkah kalian bermain puzzle pada saat anda belajar di taman kanak-kanak?
Puzzle sendiri adalah salah satu kegiatan bermain menggunakan media permaian edukatif yang dibutuhkan anak untuk merangsang perkembangkan logika berfikir, konsentrasi, ketekunan maupun kemampuan sensor motorik. Kaerna pada permainan edukatif, anak akan dilatih untuk memcahkan masalah melalui permaian yang menyenangkan.
Sensor motorik sendiri adalah segala sesuatu yang berupa gerakan dan dapat dibagi menjadi dua yaitu motorik halus dan motorik kasar. Motorik halus ialah suatu gerakkan tubuh yang menggunakan otot kecil, dan memerlukan konsentrasi antara mata dan tangan, seperti, melipat, menggunting dan meronce. Pada permainan edukatif dapat di temukan pada permainan puzzle dan melipat origami. Sementara motorik kasar yaitu gerakan yang menggunakan otot besar dan membutuhkan banyak tenaga seperti, berlari, berjalan dan melakukan lompatan.
Menurut saya permainan edukatif dapat membantu anak untuk belajar memecahkan masalah, meningkatkan konsentrasi, melatih emosional, meningkatkan rasa percaya diri, mendorong kreativitas dan belajar bersosialisas yang tentunya sangat berguna bagi tumbuh kembang anak.
"Pikiran yang sudah teredukasi dengan baik selalu memiliki lebih banyak pertanyaan daripada jawaban" Hallen keller.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H