Mohon tunggu...
Azis Turindra Prasetyo
Azis Turindra Prasetyo Mohon Tunggu... Wiraswasta - Fasilitator dan Staff HRD SAsi

Seorang yang gemar membaca dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Refleksi Setahun di Kompasiana

5 Februari 2012   15:23 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:01 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_160583" align="aligncenter" width="300" caption="Logo Kompasiana"][/caption]

Tidak terasa setahun sudah bergabung dengan Kompasiana, ada banyak pengalaman yang di dapat dan beberapa diantaranya ada yang memalukan dan ada juga yang kaget dan membuat tersenyum bahkan tertawa menahan tangis. Selama bergabung dengan kompasiana juga bertemu dengan orang-orang dengan segudang ilmu dan juga segudang kelihaian mengolah fakta dan fiksi menjadi opini yang menggiring dan membuat panas kuping maupun opini yang mampu menyejukan hati dan ruang pikiran.

Setahun lalu jika flashback saya ikut kompasiana pada saat itu pakemnya masih semi berita jadi selama saya ngikutin tulisannya masih diatas rel jurnalisme warga gaya wartawan santai, tetapi saat ini perkembangnnya tidak disangka dan dinyana sampai-sampai membuat moderator kecolongan sangat besar (ingat kasus Pak Dokter dan Perawatnya).

Sekedar sharing dan connecting saja melaui tulisan maka terbentuklah komunitas-komunitas tersendiri di kompasiana, ada yang bersifat religius, motivasi, pembangun patriotisme hingga ketawa ketiwi dan serempet menyerempet ala planet kenthir. Rasanya hal itu wajar saja mengingat banyaknya pikiran dan ide yang berkembang di masyarakat luas dan di kompasiana itu sendiri. Tak pelak kasus kopi instan alias copy paste menjadi makanan empuk buat moderator mengingatkan melalui pesan pribadi di inbox bahwa tulisan tersebut adalah hasil japlak bin haram hukumnya kecuali telah melihat syarat dan ketentuan yang berlaku.

Memang saat ini kebutuhan akan tulis menulis yang "wah" dan kepopuleran mampu mengangkat nama seorang penulis dan menjadikan pusat komentar dikompasiana menjadikan ajang kopi instan sebagai jalan cepatnya. Hanya saja kesigapan admin mampu mereduksinya walaupun filter tersebut berlubang masih ada saja kompasianer yang berperan"menelanjangi" sang penulis kopas hingga akhirnya hilang ditelan bumi.

HL dan terekomendasi mungkin merupakan alasan dari sekian banyak kompasianer memburu pangkat tersebut tujuannya banyaklah, ada yang ingin populer, ingin dipuji atau ingin nambah teman. Pada awalnya saya juga termasuk pengejar HL dan terekomendasi sampai-sampai saya mencari dan menemukan tips-tips agar tulisan itu HL atau terekomendasi. Dan taukah Anda hasilnya? tidak ada yang berbuah hasilnya? malah tulisan-tulisan saya yang saya tidak berharap dan hanya sekedar "curhat" pernah menjadi HL dan terekomendasi.

Penghargaan Setahun di Kompasiana.

Kompasiana adalah dunia blogging penuh kubu tetapi unik, dan selama setahun berguru di kampus Kompasiana berikut ini penghargaan yang didapat dari sana

1. Dua Kali diganjar HL yaitu pada tulisan catatan urban jadi bupati itu mudah atau tidak dan Kenapa harus sarimin?

2. Jumlah rkan yang didapat ada 84 dan uniknya ada 1 akun dari seorang kompasianer yang terkloning menjadi 4 bagian yang sama persis, jadi jumlah sebenarnya adalah 80 orang. (4 Kloningan)

3.  Pembaca tertinggi dan terekomendasi pada artikel yang membahas tentang PNS yaitu belajar dari ulah oknumnakal PNS yang mendapat sambutan komnetar terbanyakk dan pembaca terbanyak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun