Negara indonesia adalah salah satu negara yang memiliki jumlah penduduk terbesar didunia. Didalamnya terdapat, berbagai keanekaragaman suku salah satunya adalah Suku jawa. Suku Jawa telah tersebar di seluruh tanah air tak terkecuali di Kota Bandung. bagi yang ingin mengetahui sejarah keberadaan suku jawa di kota bandung, penulis akan menjelaskan sebisanya dibawah ini :
Konon sekitar Abad ke 17 Masehi, Orang-Orang jawa ada di kota Bandung tepatnya di daerah Ujung berung yang saat itu memiliki wilayah yang cukup luas mencakup daerah tanjung sari, rajamandala, Lembang dan Pangalengan. Menurut catatan sejarah yang berkembang, Orang jawa datang Ke Bandung terjadi dua kali karena disebabkan:
pertama : Pada abad Ke 17 kerajaan mataram mengutus tentara mataram yang bernama Ki jalaludin yang dikenal memiliki kesaktian untuk menyerang Belanda. Namun karena Keterbatasan personil perang, akhirnya perjuangan memerangi kolonial belanda itu sia-sia dan berakhir dengan kekalahan. Semenjak kekalahan tersebut, ki Jalaludin dan balantaranya tidak pulang kembali ke kerajaan, tetapi memutuskan untuk menetap di Distrik Ujung Berung. Singkat cerita, Kemudian Ki Jalaludin mempunyai seorang anak yang bernama Ki malim. Ki malim inilah kemudian membawa Orang jawa ke kota bandung, untuk dipekerjakan memindahkan ibu kota bandung dari dayeuh kolot ke sekitar alun-alun sekarang. Ki malim sendiri wafat pada tahun 1850, dan bagi yang penasaran saat ini makamnya masih, ada gang Embah Malim, Kiaracondong, Bandung. jangan lupa ziarah ya ......!!!
Kedua : Pada tahun 1898, kolonial belanda memindahkan pabrik pembuatan mesiu dari ngawi ke bandung. Orang jawa dibawa untuk dipekerjakan sehubungan dengan kepentingan militer belanda. Pabrik ini berdiri sampai tahun 1950 yang dulu bernama artillerie construstie winkel sebelum berubah saat ini menjadi nama Pindad ( pabrik Industri angkatan darat ) salah satu Badan usaha milik negara.
Sekian, penjelasan penulis, mohon maaf jika dalam penulisan maupun kata-kata kurang menarik........Wassalam
Sumber :
Majalah Ujung Galuh
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H