Mohon tunggu...
Tuntas Hartini
Tuntas Hartini Mohon Tunggu... -

seorang ibu rumah tangga yang sedang berusaha aktif menulis.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Merasakan Dinginnya -15ºC

24 Januari 2011   01:09 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:15 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jum'at pagi tanggal 21 Januari 2011, saya pergi kursus ESL (English as a Second Language) yang diadakan oleh St. John's United Church of Christ, Dayton, Ohio. Kursus ini biasanya berlangsung hari Senin sampai dengan Jum'at, pukul 9.30 - 11.45 EST. Saya berangkat dari rumah pukul 8.20 EST. Sehari sebelumnya saya tidak masuk kursus karena terjadi badai salju. Pagi itu saya lupa menghubungi teman atau bagian administrasi untuk menanyakan apakah hari itu kelas berjalan seperti biasa atau malah diliburkan.

Di tengah perjalanan dari tempat tinggal saya menuju halte bus di kampus Wright State University (WSU), ada dua orang mahasiswa yang mengingatkan bahwa kampus WSU masih tutup sampai pukul 9.30 EST. Saya katakan pada mereka bahwa saya akan pergi ke sekolah lain di pusat kota Dayton. Memang saat itu saya terpaksa jalan kaki dari apartemen menuju ke halte bus. Biasanya saya menumpang shuttle bus yang beroperasi di dalam kampus. Hari itu shuttle bus terlambat beroperasi karena kampus masih tutup sampai pukul 9.30 EST tersebut. Sambil menikmati hamparan salju di jalanan yang saya lewati, saya sempatkan memotret suasana pagi itu dengan handphone saya.

[caption id="attachment_86750" align="aligncenter" width="300" caption="salju di sekitar apartemen kampus WSU"][/caption]

Sampai di halte bus, saya tidak perlu menunggu lama karena bus datang tepat waktu. Pukul 8.48 EST bus no. 1 berangkat dari halte kampus WSU menuju ke kota Dayton. Untuk sampai di tempat kursus diperlukan waktu sekitar 30 menit. Sampai disana, saya langsung menuju ke kelas. Tapi kok suasananya sepi, tidak seperti biasanya. Bagian administrasi tetap buka, tapi hanya ada saya dan seorang ibu dari Afrika yang datang. Ini pasti ada yang salah.

Setelah menunggu sekitar lima menit, saya pun mencoba menanyakan ke Judy Scheidt, salah seorang petugas administrasi di kursus tersebut. Saya tanyakan apakah hari itu kelas akan berjalan seperti biasa. Ternyata hari itu semua kelas diliburkan. Bahkan seluruh public schools di Dayton diliburkan karena alasan cuaca. Judy menyarankan, kalau sehari sebelumnya ada badai salju lagi, sebelum berangkat kursus sebaiknya menelepon dulu. Jika kelas diliburkan, pasti akan ada informasi dari bagian administrasi ataupun mesin penjawab. Setelah berbasa-basi, saya pun pamit dan saya katakan padanya saya akan pergi jalan-jalan ke tempat lain karena kursus diliburkan:)

Saya lalu putuskan untuk pergi ke toko daging halal yang sudah lama ingin saya kunjungi. Tidak jauh dari tempat saya kursus ada  Wright Stop Plaza, terminal utama tempat singgah semua jalur bus yang ada di kota Dayton. Dari situ saya berencana menumpang bus no. 12. Sesampai di sana, ternyata saya harus menunggu sekitar 20 menit. Karena merasa kedinginan, saya pun masuk  ke ruang tunggu.

Kurang lima menit dari waktu yang dijadwalkan, bus no. 12 datang. Saya pun keluar dari ruang tunggu dan hendak mengantri masuk bus. Saya bertanya tentang jalan yang saya maksud ke seorang pria kulit hitam. Bapak tersebut mengatakan kalau bus no. 12 ini menuju ke arah yang berbeda, jadi tidak melewati tujuan saya. Karena yang saya ingat jalan tempat toko daging halal itu berada  di dekat Miami Valley Hospital (rumah sakit terbesar di kota Dayton), ia pun menyarankan saya untuk menumpang bus no. 7.

Kebetulan saat itu bus no. 7 baru saja tiba. Tanpa saya minta ia pun mengantarkan ke saya ke bus no. 7 dan mengatakan ke sopir supaya nanti menurunkan saya di Miami Valley Hospital. Si sopir mengiyakan dan akhirnya saya masuk ke bus tersebut. Sebenarnya saya masih kurang yakin apakah saya harus menumpang bus ini atau tidak, tapi saya merasa sungkan kepada pria kulit hitam yang telah berbaik hati mengantarkan saya ke bus ini. Saya pikir ya sudahlah tidak apa-apa, malah nantinya saya akan tahu dimana letak Miami Valley Hospital yang selama ini cuma saya dengar namanya dan melihat gedungnya lewat website-nya saja.

Ketika bus sampai di halte depan Miami Valley Hospital, saya pun turun. Dari situ saya rencanakan untuk jalan kaki menuju toko halal. Ternyata rencana itu tinggal rencana, karena tangan dan kaki rasanya seperti membeku. Padahal saya sudah mengenakan pakaian empat lapis, termasuk jaket tebal sebagai luaran.  Saya jadi penasaran sebenarnya hari itu berapa derajat suhunya. Karena rasa dingin yang terus menyergap, akhirnya saya putuskan untuk kembali ke Wright Stop Plaza. Dari situ saya menumpang bus no. 1 untuk kembali lagi ke halte kampus WSU. Meskipun tidak jadi ke toko halal, hari itu saya senang karena bisa tahu letak Miami Valley Hospital. Ada doa yang saya ucapkan dalam hati ketika melihat rumah sakit yang sangat megah tersebut.

Dalam perjalanan menuju kampus WSU, saya masih kedinginan. Pantas saja semua public schools di kota ini diliburkan, mungkin karena pertimbangan cuaca yang sangat tidak bersahabat ini, begitu pikir saya. Sampai-sampai telapak kaki saya seperti membeku walaupun saat itu saya memakai sepatu boot dan di dalam bus pun dipasang penghangat. Saat itu benar-benar lebih dingin dibanding hari-hari biasanya.

[caption id="attachment_86751" align="aligncenter" width="300" caption="salju di depan gedung Student Union WSU"]

1295829147126044542
1295829147126044542
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun