Mohon tunggu...
Tuntas Hartini
Tuntas Hartini Mohon Tunggu... -

seorang ibu rumah tangga yang sedang berusaha aktif menulis.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Magic Bus (1): Shop 'Til You Drop

28 Januari 2011   03:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:07 744
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Memiliki mobil merupakan salah satu budaya di Amerika Serikat. Buat mereka yang tinggal di kota kecil dengan fasilitas bus yang tidak menjangkau setiap sudut kota, mobil pribadi bahkan dijadikan alternatif utama transportasi masyarakat. Tanpa mobil anda harus siap menggunakan sepeda atau jalan kaki cukup jauh ke tempat yang anda tuju. Taksi menjadi alternatif terakhir karena tentu biayanya cukup mahal, apalagi untuk kantong mahasiswa. Tidak semua mahasiswa Wright State University (WSU) di Dayton - Ohio mampu memiliki mobil, namun mereka tetap ingin sesekali pergi refreshing. Kenyataan itu ditanggapi positif oleh pihak  WSU. Untuk itulah setiap hari sabtu saat masa perkuliahan berjalan, pihak WSU menyediakan shuttle bus yang bisa digunakan oleh mahasiswa untuk jalan-jalan. Fasilitas ini dimanfaatkan oleh mahasiswa WSU, terutama mereka yang tinggal di asrama kampus. shuttle bus yang berfungsi sebagai magic bus di hari sabtu Ada dua shuttle bus yang disediakan setiap akhir pekan: yakni: Shopping Shuttle dan Magic Bus. Shopping Shuttle melayani mahasiswa yang ingin belanja mingguan di pertokoan sekitar WSU, yakni: Meijer, Best Buy, dan The Mall at Fairfield Commons. Rute shopping shuttle tidak pernah berubah setiap minggunya. Khusus untuk Magic Bus rute-nya selalu berganti, karena ditujukan untuk mahasiswa yang ingin rekreasi ke berbagai tempat di sekitar Dayton tanpa harus pusing masalah transportasi. Kadang-kadang Magic Bus ini juga berjalan ke luar kota Dayton, misalnya: Columbus dan Cincinnati. Karena pengalaman jalan-jalan selalu menarik untuk disimak, maka mulai minggu ini saya akan berusaha menuliskan pengalaman bersama Magic Bus tersebut. Dengan menuliskan pengalaman itu, saya berharap jalan-jalannya tidak hanya berguna untuk saya pribadi, tapi bisa menginspirasi para pembaca Kompasiana.

12961854561656214013
12961854561656214013
suasana dalam magic bus

Magic Bus yang pertama saya dan suami naiki pada hari Sabtu tanggal 22 Januari 2011 menuju ke Dayton Hara Arena yang terletak di 1001 Shiloh Springs Road. Kali ini kami mengunjungi Indoor Garage Sale and Flea Market yang bertema Shop 'Til You Drop. Acara ini rutin diadakan empat kali dalam setahun. Kami berangkat dari asrama kampus WSU pada pukul 12.23 EST. Perjalanan tersebut memakan waktu sekitar 30 menit. Itulah kali pertama saya melewati jalan tol di kota Dayton pada siang hari. Saat datang ke kota ini di akhir November 2010 yang lalu, pesawat saya mendarat di Bandara Dayton pada pukul 18.30 EST, Jadi hari sudah gelap ketika saya melintasi highway tersebut. Di pintu masuk, ada dua meja pendaftaran yang mengharuskan kami membayar $2 per orang untuk bisa masuk ke arena tersebut. Setelah mendapatkan tiket mungil sebagai tanda pendaftaran, kami harus memasukkan tiket tersebut ke kotak yang ada di sebelah petugas keamanan. Kotak tersebut letaknya tak jauh dari meja pendaftaran. Begitu masuk arena, kami pun menyusuri setiap gang sambil memperhatikan barang-barang yang dijual disana. Sesuai dengan nama acaranya, barang-barang yang ada disana kebanyakkan adalah barang bekas ataupun antik. Dari perlengkapan bayi, buku, baju, peralatan rumah tangga, perhiasan, sampai barang-barang kuno yang dicari oleh para kolektor. Tadinya kami mengira bisa membeli televisi bekas, ternyata hari itu kami tak menemukannya disana.

129618490846975737
129618490846975737
stan perhiasan Hampir semua barang dijual dengan harga yang miring. Asalkan pintar memilih, disitu kita mendapatkan barang yang kondisinya masih prima dengan harga yang jauh lebih murah dibanding jika kita membeli yang baru. Contohnya, saya bisa mendapatkan jaket winter panjang berhias bulu-bulu halus dengan harga $5, itupun masih ditambah bonus dari si penjual, yakni dua syal tebal berbahan lembut. Jika saya membeli jaket tersebut dengan kondisi baru, harganya paling tidak bisa $50-$100. Harga yang cukup mahal untuk kantong mahasiswa:)
1296184805669885398
1296184805669885398
stan pakaian tempat saya membeli jaket winter Karena disana ada stan buku, saya pun mengubek koleksi buku anak. Saya berhasil menemukan beberapa buku anak berbahan kain yang motifnya menarik dan bisa dicuci ulang. Harga berkisar $1 - $3, tergantung ukurannya. Suami saya tidak kalah beruntung. Ia mendapatkan beberapa novel karangan Isaac Asimov dan Frank Herbert dengan harga $1 perbuku. Tentu dengan kondisi yang juga masih bagus.
129618537421820894
129618537421820894
stan bukuSaat sedang asyik mengamati stan yang ada, tiba-tiba ada suara yang menyapa saya dengan "assalamu 'alaikum". Saya tidak kaget dengan sapaan tersebut, karena sudah beberapa kali mendapat sapaan yang sama dari para muslimah disini. Yang membuat saya kagum, muslimah berjilbab tersebut ternyata salah satu pemilik stan. Ia yang kebetulan berasal dari Ghana dan beberapa rekannya dari Afrika membuka dua stan di acara tersebut. Mereka memamerkan produk kecantikan yang dibuat dengan bahan asli dari tempat mereka berasal. Mereka memproduksi masker rambut, masker wajah, krim pelembut kulit dan beberapa produk lainnya yang konsepnya meniru The Body Shop. Produk alami dan ramah lingkungan tersebut tester-nya bisa dicoba di stan tersebut. Saat itu saya dan beberapa pengunjung diminta mencoba krim pelembut tangan. Tangan saya pun jadi lembut dan wangi. Di akhir perjumpaan itu ia memberikan alamat website tempat mereka berjualan online. Sayangnya tadi ketika saya mencoba meng-klik, website-nya sedang down.

1296185192684638713
1296185192684638713
aneka stan Satu setengah jam berlalu, sepertinya masih belum puas melihat-lihat pasar murah hari itu. Sayangnya kami harus segera pulang mengingat belum sholat dhuhur. Saat kami keluar arena, Magic Bus sudah menunggu di depan gedung. Shuttle bus tersebut usai mengantarkan warga WSU lainnya yang juga ingin menyaksikan acara itu sambil menjemput kami yang hendak kembali ke asrama. Sampai di asrama kami pun segera sholat dhuhur. Setelah itu kami bersiap pergi belanja mingguan ke Meijer dengan menumpang Shopping Shuttle. Ditambah dengan pengeluaran di Meijer, pengeluaran kami hari itu cukup banyak dibanding minggu-minggu sebelumnya. Untunglah kami hanya bawa uang pas-pasan saat pergi dengan Magic Bus. Kalau bawa uang cash banyak, bisa-bisa kami betul-betul "drop" karena nafsu semua ingin dibeli. Sampai jumpa di Magic Bus edisi berikutnya!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun