Seperti kata para ahli, sarapan penting untuk kesehatan. Tapi banyak juga yang tak melakukannya. Alasannya tak punya waktu, bikin ngantuk, dan beragam alasan lainnya. Bagi anda yang ingin hemat waktu di pagi hari, mungkin bisa memilih menu praktis yang pengolahannya cepat. Nah, bagi anda yang sering ngantuk setelah sarapan, bagaimana cara mengatasinya?
Orang Indonesia memiliki beragam pilihan menu sarapan. Misalnya nasi goreng, nasi uduk, nasi dan telur dadar, lontong sayur, nasi pecel, kethoprak, ataupun sekedar cemilan. Bagi yang perhatian pada kesehatan, mereka mengganti menu sarapannya dengan mengonsumsi oatmeal dan buah-buahan.
Berdasarkan pengalaman beberapa orang, ada pilihan menu yang justru menyebabkan mereka mengantuk setelah mengonsumsinya. Misalnya nasi dan olahannya, aneka roti dan kue, bahkan oatmeal.
Mengapa itu bisa terjadi? Ternyata karena ketiga macam bahan makanan tersebut berkarbohidrat tinggi. Andang Gunawan, seorang pakar Food Combining, menjelaskan lebih lanjut dalam bukunya bahwa dari pagi sampai pukul 12 siang, tubuh kita belum siap mengolah makanan yang mengandung karbohidrat. Jika tubuh dipaksa mengonsumsi karbohidrat di pagi hari, salah satu akibatnya menjadi lemas dan ngantuk.
Jadi, meski tak punya banyak waktu di pagi hari, usahakan tetap sarapan sebelum beraktivitas. Bahkan ketika kita puasa di bulan Ramadan maupun puasa sunnah lainnya, kita disarankan sahur, yang berfungsi sama dengan sarapan. Namun kita harus bijaksana menentukan pilihan. Jika merasa ngantuk setelah sarapan dengan menu berkarbohidrat tinggi, anda bisa menggantinya dengan paduan telur rebus ataupun buah segar. Dengan pilihan menu sarapan yang pas, anda lebih berenergi dan siap memulai aktivitas, tanpa harus merasakan kantuk.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H