Beberapa waktu sebelumnya warga RW IV Garung Lor, Kaliwungu, Kudus sempat dibuat agak shock dengan tulisan tentang KKN di lingkungan tsb. Dalam tulisan tsb telah diadakan pelaksanaan KKN Covid 19 dari mahasiswi UNS.Â
Sebenarnya dlm melakukan kegiatan kemahasiswaan sbg salah satu wujud Tri Dharma Perguruan Tinggi, tidak mengapa. Itu sebagai salah satu cara dalam bentuk pengabdian pd masyarakat. Dan KKN di masa pandemi memang cakupannya di persempit, yaitu di lingkungaan mahasiswa/mahasiswi tsb tinggal. Sehingga tujuan dr program ini lebih mengena dan menyasar, serta lebih mampu berperan aktif di lingkungan yg di tinggali.Â
Dari penulisan salah satu mahasiswi tsb, diadakan kegiatan penyemprotan disinfektan(khususnya RT 5), tutorial pembuatan masker dan disinfektan.
Secara garis besar jika judulnya terfokus di rt temat dia tinggal, tidak apa apa. Namun yg jadi petbincangan adalah RW IV. Karena RW IV terdapat 7 RT. Juga terdapat penulisan tsb, setelah adanya KKN dan penyuluhannya, warga mulai melakukan penyemprotan. Juga dari kegiatan KKN tsb mampu membuat portal gerbang RW IV.
Perlu kami luruskan, bahwa kegiatan penyemprotan disinfektan sudah dilakukan jauh sebelumnya, tepatnya sejak bulan Maret 2020. Dan itu swadaya dari warga RT 1 dan RT 3, tanpa adanya campur tangan dari RW ataupun Desa. Dan pembuatan portal baru tsb juga upaya swadaya warga dari iuran semampunya dari warga RT 1 dan RT 3.Â
Sehingga kami terutama warga RT 1 dan 3 di RW IV sangat menyayangkan atas tulisan tsb. Karena tidak ada komunikasi atas unggahan ataupun program yg dilakukan. Semua kegiatan baik penyemprotan disinfektan, pembuatan portal bukan program ataupun bantuan bahkan penyuluhan dr kegiatan KKN. Kegiatan tsb adalah murni swadaya mandiri, tidak dibantu oleh RW atau pemerintah desa.Â
Mohon para pembaca, civitas akademisi, bloger, netizen, penulis, pegiat literasi di Kabupaten Kudus untuk melihat fakta yang benar.
Foto kegiatan
Penulis : Tunjung Eko Wibowo (Ketua RT 1 RW IV, Garung Lor, Kaliwungu, Kudus) ; Pegiat literasi Kudus
