Mohon tunggu...
Moch Ainur Ridlo
Moch Ainur Ridlo Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Saya Mochammad Ainur Ridlo, ada beberapa tulisan saya, silahkan dinikmati.. :)

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Terminal Buah Pasar Ranuyoso-Lumajang

15 Desember 2014   14:15 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:17 737
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Coba perhatikan buah-buah yang tersaji di sekitar anda saat ini, buka lembari pendingin dirumah anda, perhatikan dimeja makan, atau dimana saja anda melihat sajian buah. Kira-kira buah itu dari mana asalnya, bisa jadi buah yang anda lihat saat ini merupakan buah dari bumi Lumajang.

Waktu Pagi di hari Minggu  pukul 04.40 saya berangkat seorang diri menuju pasar yang terletak di Desa Ranuyoso, Kecamatan Ranuyoso, Kabupaten Lumajang. Pasar Ranuyoso merupakan pasar buah yang sudah ada puluhan tahun di Lumajang, berdiri di bahu kanan kiri Jalan Provinsi yang ada di Desa Ranuyoso. Reportase saya lakukan dihari minggu karena bertepatan pada hari pasaran (puncak keramaian) Pasar Ranuyoso.Dipasar ini ada dua hari pasaran dalam satu minggu, di hari Rabu, dan Minggu.

Jarak dari rumah ke Pasar yang cukup jauh memaksa motor untuk berpacu dalam kecepatan 60-80 km. Hal ini untuk mendapatkan momen ramainya pasar di pagi hari. Umumnya para pedagang berduyun ke pasar sejak dini hari. Motor dipacu hempasan angin semakin kuat menambah dingin pagi hari selepas hujan shubuh. Cukup mudah untuk menuju pasar Ranuyoso bagi yang belum mengenal daerah Lumajang, atau ke Lokasi sendiri, dari arah kota berjalan ke utara akan menemukan penunjuk arah Probolinggo/Surabaya. Jalan terus saja, dari penunjuk kota ini perkiraan 18 km lagi untuk sampai di lokasi.

[caption id="attachment_382621" align="aligncenter" width="490" caption="Penunjuk Kota Lumajang (Reportase Pribadi)"][/caption]

Diperjalanan banyak ditemukan para pedagang yang siap membawa komoditinya di Pasar Ranuyoso. Membawa ber"curung-curung" pisang. Didaerah Lumajang curung berarti satu malai/pasang pisang dalam satu kali panen. Tidak hanya pedagang yang membawa pisang, beberapa yang saya lihat ada nangka dan kelapa muda berduyun menuju pasar.

[caption id="attachment_382628" align="aligncenter" width="300" caption="Pedagang Pisang Siap ke Pasar Ranuyoso (Reportase Pribadi)"]

1418577937537614499
1418577937537614499
[/caption]

[caption id="attachment_382630" align="aligncenter" width="400" caption="Pedagang Pembawa Nangka dan Kelapa Muda (Reportase Pribadi dalam Perjalanan Menuju Pasar)"]

141857831632791294
141857831632791294
[/caption]

Sesampai di pasar, hiruk pikuk pedagang memadati bahu jalan. Diwaktu yang terbilang pagi Pasar Ranuyoso sudah dipadati oleh para pedagang.

[caption id="attachment_382674" align="aligncenter" width="324" caption="Suasana Pasar Ranuyoso Pukul 05.00 pagi (Reportase Pribadi)"]

1418597250793548119
1418597250793548119
[/caption]

Sesekali terdengar klakson dari truk, hal ini cukup diindahkan dengan senyuman tawa para pedagang. Terlihat sudah biasa ini terjadi. Jawab seorang pedagang kurang lebih 2,5 km panjang pasar buah Ranuyoso ini. Saat pasaran antre kendaraan berjalan pelan sudah biasa terjadi.

[caption id="attachment_382673" align="aligncenter" width="324" caption="Truk Melewati Badan Jalan Provinsi yang Ada di Pasar Ranuyoso (Reportase Pribadi)"]

14185970361145822264
14185970361145822264
[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun