Mohon tunggu...
Tundung Memolo
Tundung Memolo Mohon Tunggu... Penulis - Tentor dan Penulis Buku, dll

Mendapat kesempatan mengikuti diklat dan lomba hingga ke luar kota dan luar negeri dari kementerian sehingga bisa merasakan puluhan hotel bintang 3 hingga 5. Pernah mendapat penghargaan Kepsek Inspiratif Tingkat Nasional Tahun 2023.

Selanjutnya

Tutup

Trip

Pantai Selatan,Pantai Drini, dan Rip Current

28 Januari 2025   17:17 Diperbarui: 28 Januari 2025   17:08 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Travel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Kejadian tragis yang menimpa tiga pelajar asal Mojokerto di Pantai Drini baru-baru ini menyoroti kembali bahaya yang mengintai di pantai selatan Jawa. 

Pantai Drini di Gunungkidul, Yogyakarta, adalah destinasi wisata dengan keindahan alam yang khas. Daya tarik utamanya meliputi pasir putih, air laut jernih, dan pulau karang yang membagi pantai menjadi dua sisi dengan karakter berbeda—sisi timur yang tenang dan sisi barat yang berombak. 

Drini juga memiliki ekosistem terumbu karang yang cocok untuk snorkeling, serta kehidupan nelayan tradisional yang autentik.

Pantai ini memiliki potensi besar untuk dikembangkan, seperti peningkatan infrastruktur, promosi wisata bahari, dan penerapan ekowisata untuk menjaga kelestarian lingkungan. 

Selain itu, pemberdayaan ekonomi lokal melalui wisata budaya dan produk khas setempat dapat meningkatkan daya tarik dan kesejahteraan masyarakat sekitar. Dengan pengelolaan yang berkelanjutan, Pantai Drini dapat menjadi salah satu destinasi unggulan di Indonesia.

Pantai selatan Jawa, termasuk Pulau Drini, adalah kawasan yang memukau dengan keindahan alamnya. Namun, di balik pesona tersebut, terdapat ancaman yang sering kali tidak disadari oleh wisatawan, yaitu rip current atau arus balik. 

Rip current adalah arus kuat yang mengalir menjauh dari pantai menuju laut. Fenomena ini terjadi akibat air laut yang terakumulasi di pantai mencari jalan kembali ke laut melalui celah di antara pasir atau karang. Meski terlihat tenang, arus ini sangat berbahaya karena dapat menyeret siapa saja, termasuk perenang berpengalaman.

Kematian akibat rip current di pantai selatan menjadi isu yang kerap terdengar. Pantai-pantai di kawasan ini langsung berhadapan dengan Samudra Hindia, sehingga ombaknya cenderung besar dan kuat. Sayangnya, banyak wisatawan yang tidak menyadari bahaya tersebut. 

Beberapa korban terseret arus karena berenang di zona yang terlarang atau mengabaikan rambu peringatan. Di Pulau Drini sendiri, meskipun dilindungi oleh gugusan karang, tetap ada titik-titik berbahaya yang terhubung langsung dengan laut lepas.

Keselamatan di pantai selatan sejatinya sangat bergantung pada kesadaran pengunjung. Menikmati ombak tentu mengasyikkan, tetapi perlu kehati-hatian. 

Mengenali tanda-tanda rip current seperti perbedaan warna air, area yang tampak lebih tenang, atau buih yang bergerak menjauh dari pantai dapat menjadi langkah pencegahan penting. Jika terjebak, jangan pernah melawan arus, melainkan berenanglah ke arah samping hingga keluar dari alirannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun