Mohon tunggu...
Tundung Memolo
Tundung Memolo Mohon Tunggu... Penulis - Tentor dan Penulis Buku

Pembelajar yang senantiasa suka akan kata-kata

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengadopsi India dalam Mengintegrasikan Koding dalam Kurikulum

28 Januari 2025   08:08 Diperbarui: 28 Januari 2025   06:38 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

India telah mencatatkan dirinya sebagai salah satu kekuatan teknologi informasi global, menghasilkan jutaan programmer yang mendominasi berbagai sektor teknologi. 

Kota seperti Bengaluru, yang dikenal sebagai "Silicon Valley"-nya India, menjadi simbol transformasi negara itu dari ekonomi berkembang menjadi pemain utama dalam industri teknologi.

Di sisi lain, Indonesia, dengan populasi muda yang besar dan potensi digital yang luar biasa, memiliki peluang besar untuk mengikuti jejak India jika langkah strategis yang berkelanjutan diterapkan.

Keberhasilan India tidak lepas dari pendekatan terstruktur yang dimulai sejak dini. Pendidikan berbasis STEM (sains, teknologi, teknik, dan matematika) menjadi pilar utama dalam mencetak generasi programmer di negara tersebut. 

Sejak era 1990-an, pelajaran teknologi informasi dan pemrograman telah diintegrasikan dalam kurikulum sekolah, memungkinkan anak-anak India mengenal dasar-dasar pemrograman sejak usia muda. 

Hal ini didukung oleh kebijakan pemerintah yang proaktif, investasi infrastruktur teknologi di sekolah, dan kolaborasi dengan sektor swasta yang menyediakan akses ke pelatihan dan peluang kerja di sektor IT. 

Alhasil, India kini memiliki lebih dari 4 juta tenaga kerja profesional di bidang teknologi dan menjadi rumah bagi sejumlah pemimpin perusahaan teknologi global, seperti Sundar Pichai (Google) dan Satya Nadella (Microsoft).

Sementara itu, Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam mencetak programmer berkualitas. Pendidikan teknologi di Indonesia sebagian besar terfokus pada jenjang pendidikan tinggi, sementara pelajaran teknologi informasi di tingkat sekolah dasar dan menengah sering kali hanya sebatas pengenalan. 

Hal ini membuat sebagian besar siswa tidak memiliki dasar yang kuat dalam pemrograman, meskipun kebutuhan akan keterampilan tersebut terus meningkat seiring dengan berkembangnya ekonomi digital di Tanah Air.

Namun, dengan diterapkannya Kurikulum Merdeka, Indonesia memiliki peluang untuk memanfaatkan fleksibilitas pendidikan dalam menyesuaikan kebutuhan keterampilan abad ke-21. 

Dalam kurikulum ini, sekolah diberikan ruang untuk mengembangkan materi yang relevan dengan kebutuhan siswa dan dunia kerja. Ini adalah momentum yang harus dimanfaatkan untuk memperkenalkan coding sebagai keterampilan dasar sejak dini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun