Manchester City, di bawah asuhan Pep Guardiola, tengah mengalami penurunan performa yang signifikan pada musim 2024-2025, baik di Liga Inggris maupun Liga Champions.Â
Beberapa faktor utama yang berkontribusi terhadap kemerosotan ini antara lain masalah cedera pemain kunci, kelelahan mental, dan penurunan kualitas pertahanan.
Cedera pemain inti telah menjadi tantangan berat bagi Manchester City musim ini.Absennya gelandang bertahan andalan, Rodri, misalnya, berdampak signifikan pada stabilitas lini tengah tim. Selain itu, usia dan cedera yang dialami oleh beberapa pemain veteran turut memengaruhi performa keseluruhan tim.
Kelelahan mental juga menjadi faktor yang disoroti. Pep Guardiola mengakui bahwa ia telah merasakan tanda-tanda krisis ini sejak tiga bulan lalu, terutama terkait dengan penurunan penguasaan bola dan meningkatnya jumlah kesalahan yang dilakukan oleh para pemain.Â
Guardiola menekankan bahwa meskipun intensitas permainan tetap tinggi, kurangnya kontrol bola menyebabkan tim lebih rentan terhadap serangan lawan.
Penurunan kualitas pertahanan menjadi masalah lain yang mencolok. Data menunjukkan bahwa Manchester City telah mengalami sembilan kali kekalahan setelah sempat unggul lebih dulu dalam pertandingan musim ini.Â
Hal ini menunjukkan kurangnya konsistensi dan ketahanan mental dalam menjaga keunggulan.
Di Liga Champions, kekalahan terbaru dari Paris Saint-Germain dengan skor 4-2 semakin memperburuk situasi.Â
Meskipun sempat unggul melalui gol Jack Grealish dan Erling Haaland, City gagal mempertahankan keunggulan tersebut. Kini, mereka berada di ambang eliminasi dan harus memenangkan pertandingan terakhir melawan Club Brugge untuk mempertahankan harapan lolos ke babak berikutnya.
Di Liga Inggris, performa City juga tidak konsisten. Meskipun berhasil meraih kemenangan 3-1 atas Chelsea baru-baru ini, mereka masih tertinggal dalam perburuan gelar juara.
Kekalahan dari tim-tim seperti Liverpool dan Tottenham Hotspur menunjukkan bahwa ada masalah mendasar yang perlu diatasi.