Mohon tunggu...
Tundung Memolo
Tundung Memolo Mohon Tunggu... Penulis - Kepala Sekolah, CEO Litbang Indomatika, Tentor/Pembimbing Olimpiade Matematika, penulis, dll

Mendapat kesempatan mengikuti diklat dan lomba hingga ke luar kota dan luar negeri dari kementerian sehingga bisa merasakan puluhan hotel bintang 3 hingga 5. Pernah mendapat penghargaan Kepsek Inspiratif Tingkat Nasional Tahun 2023.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru 'Host Podcast'

27 Januari 2025   17:17 Diperbarui: 27 Januari 2025   17:22 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Bayangin gini, kamu tinggal di desa kecil yang sinyal aja harus manjat pohon, atau di kota besar tapi sekolahmu penuh kayak stasiun pas jam pulang kerja. Terus tiba-tiba ada kurikulum berbasis teknologi yang masuk dan kasih kamu akses ke materi pelajaran keren banget: coding, simulasi, sampai belajar fisika pakai VR. Rasanya kayak tiba-tiba dunia terbuka lebar, kan? Nah, itulah tujuan teknologi di pendidikan—ngasih kesempatan yang sama buat semua siswa, mau tinggal di mana pun.

Tapi masalahnya, teknologi ini nggak akan jalan kalau cuma numpang ada doang. Harus ada yang ngajarin cara pakainya, dong. Di sinilah peran guru jadi seru banget. Dulu kan guru itu kayak “bos besar” di kelas yang nyuruh kita nyatet dari papan tulis. Sekarang? Guru itu lebih kayak “host podcast” yang ngajak kita diskusi, eksplorasi, dan kadang bikin kita mikir, “Oh, ternyata belajar bisa seru juga ya.” Tapi biar guru bisa jadi kayak gitu, mereka juga harus belajar ulang. Soalnya, jujur aja, nggak semua guru paham teknologi. Ada yang baru nyalain laptop aja panik kayak lihat soal ujian.

Jadi, pengembangan profesional guru itu penting banget. Kasih mereka workshop, kelas daring, atau apa pun yang bikin mereka nggak cuma ngerti teknologi, tapi juga bisa pakai buat ngajarin kita dengan asik. Misalnya, mereka bisa belajar bikin pembelajaran yang personal, kayak playlist Spotify tapi buat belajar. Atau pakai data buat tahu kita lebih jago di mana: matematika atau tidur siang.

Terus, gimana biar ini semua bisa kejadian? Ya, harus ada investasi dong, mulai dari beli perangkat teknologi, bikin internet lancar kayak jalan tol impian, sampai kasih pelatihan yang beneran bisa diikuti semua guru. Kalau semuanya dikerjain bareng-bareng, teknologi bisa banget bikin pendidikan lebih seru, merata, dan relevan buat masa depan kita.

Jadi, buat kita yang hidup di zaman digital, ini kesempatan buat belajar sambil main (tapi tetap produktif, ya). Pendidikan yang dulu mungkin terasa berat dan kaku, sekarang bisa jadi petualangan yang bikin kita siap buat ngadepin dunia. Masa depan? Udah di tangan kita. Eh, atau di tangan tablet kita?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun