Transportasi umum memiliki peran vital dalam mendukung mobilitas masyarakat sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan. Salah satu kesalahpahaman yang sering terjadi adalah anggapan bahwa bus umum harus sekelas bus pariwisata yang mewah dan dilengkapi fasilitas premium. Padahal, fungsi utama dari transportasi umum, khususnya bus, adalah untuk menyediakan layanan yang aman, nyaman, dan tepat waktu, bukan soal kemewahan.Â
Masyarakat pengguna transportasi umum seperti pekerja, pelajar, atau pedagang lebih membutuhkan ketepatan waktu dan efisiensi daripada fasilitas berlebihan yang justru dapat meningkatkan biaya operasional dan tarif.
Mari kita lihat dari sisi efisiensi bahan bakar. Misalnya, ada 20 orang yang harus menempuh perjalanan sejauh 10 km. Jika mereka semua menggunakan sepeda motor, dengan asumsi rata-rata konsumsi bahan bakar sepeda motor adalah 1 liter per 30 km, maka untuk perjalanan tersebut diperlukan sekitar 6,67 liter bensin (20 orang x 10 km ÷ 30 km/liter = 6,67 liter). Bandingkan dengan jika mereka menggunakan bus umum yang rata-rata konsumsi solar adalah 1 liter untuk 10 km. Dalam skenario ini, satu bus dengan daya tampung 20 orang hanya membutuhkan 1 liter solar untuk perjalanan yang sama. Artinya, penggunaan bahan bakar dapat dihemat hingga 85%, sebuah penghematan yang signifikan baik dari sisi biaya maupun penggunaan sumber daya energi.
Selain efisiensi bahan bakar, penggunaan transportasi umum juga membawa dampak positif lainnya. Dengan lebih banyak orang beralih ke bus atau angkutan umum, jumlah kendaraan pribadi di jalan akan berkurang.Â
Hal ini berdampak langsung pada berkurangnya tingkat kemacetan, terutama di wilayah perkotaan yang padat. Jalan yang biasanya penuh dengan kendaraan pribadi menjadi lebih lengang, perjalanan pun menjadi lebih lancar dan waktu tempuh lebih singkat. Polusi udara juga menurun karena emisi gas buang dari kendaraan pribadi berkurang secara drastis.
Dalam jangka panjang, ini dapat mendukung kualitas hidup yang lebih baik bagi masyarakat, sekaligus membantu pemerintah dalam mengatasi tantangan perubahan iklim.
Transportasi umum juga memberikan manfaat besar bagi masyarakat yang sering bepergian, seperti pedagang pasar, siswa, dan pekerja kantoran.Â
Kelompok-kelompok ini tidak memerlukan fasilitas mewah seperti kursi empuk berlapis kulit atau hiburan onboard. Yang mereka butuhkan adalah jadwal yang konsisten, rute yang efisien, dan kendaraan yang bersih serta layak jalan. Jika hal-hal ini terpenuhi, mereka akan lebih memilih transportasi umum daripada harus repot dengan kendaraan pribadi yang membutuhkan biaya bahan bakar, perawatan, dan pajak tahunan.Â
Selain itu, bagi masyarakat di daerah dengan akses jalan yang memadai, beralih ke transportasi umum adalah pilihan logis untuk menghemat pengeluaran dan mendukung keberlanjutan lingkungan.
Namun, penting juga untuk memahami bahwa transportasi umum mungkin tidak ideal untuk semua kondisi. Bagi masyarakat yang tinggal di daerah dengan akses jalan yang buruk atau jauh dari jalur transportasi umum, penggunaan kendaraan pribadi mungkin menjadi solusi sementara.Â
Namun, bagi mereka yang tinggal di wilayah perkotaan atau daerah yang sudah dilayani oleh transportasi umum, tidak ada alasan untuk tidak memanfaatkannya. Dengan dukungan dari pemerintah dalam hal peningkatan infrastruktur jalan dan armada transportasi, semakin banyak masyarakat yang akan merasa nyaman untuk beralih.