Mohon tunggu...
Tundung Memolo
Tundung Memolo Mohon Tunggu... Penulis - Kepala Sekolah, CEO Litbang Indomatika, Tentor/Pembimbing Olimpiade Matematika, penulis, dll

Mendapat kesempatan mengikuti diklat dan lomba hingga ke luar kota dan luar negeri dari kementerian sehingga bisa merasakan puluhan hotel bintang 3 hingga 5. Pernah mendapat penghargaan Kepsek Inspiratif Tingkat Nasional Tahun 2023.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Olahraga Ringan Untuk Usia di Atas 40 Tahun, Yuk Intip

25 Januari 2025   05:05 Diperbarui: 25 Januari 2025   05:04 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalan Kaki (Sumber : Dokumen Pribadi)

Olahraga jalan kaki adalah salah satu bentuk olahraga ringan yang sangat cocok untuk orang di atas usia 40 tahun. Sederhana, mudah dilakukan tanpa peralatan khusus, dan dapat disesuaikan dengan kondisi fisik masing-masing individu. Namun, yang membuat jalan kaki menarik bukan hanya kesederhanaannya, melainkan juga berbagai manfaat fisik, mental, dan sosial yang ditawarkannya.

Dari sisi kesehatan fisik, jalan kaki memiliki dampak luar biasa. Aktivitas ini membantu meningkatkan sirkulasi darah, menjaga kesehatan jantung, dan memperkuat otot serta tulang. Bagi mereka yang mulai khawatir tentang kepadatan tulang akibat usia, jalan kaki dapat menjadi solusi alami untuk mengurangi risiko osteoporosis. Jalan kaki juga merupakan bentuk olahraga yang rendah dampak, sehingga tidak membebani sendi, yang seringkali menjadi masalah pada usia di atas 40 tahun.

Selain manfaat fisik, ada pula aspek mental yang tak kalah penting. Jalan kaki, terutama di pagi atau sore hari, memberikan kesempatan untuk menikmati udara segar dan terhubung dengan alam. Berjalan di taman, di sekitar lingkungan rumah, atau bahkan di pantai dapat memberikan efek menenangkan, mengurangi stres, dan meningkatkan suasana hati. Ada banyak penelitian yang menunjukkan bahwa olahraga ringan seperti jalan kaki dapat membantu mengurangi risiko depresi dan kecemasan, yang kadang meningkat seiring bertambahnya usia.

Yang juga menarik, jalan kaki dapat menjadi aktivitas sosial. Berjalan bersama pasangan, teman, atau bahkan bergabung dengan komunitas jalan kaki menciptakan kesempatan untuk bersosialisasi. Interaksi sosial ini memberikan manfaat tambahan, membantu menjaga kesehatan mental dan memperluas lingkaran pertemanan.

Lebih jauh lagi, jalan kaki adalah olahraga yang fleksibel dan inklusif. Tidak perlu tempat khusus atau waktu tertentu untuk melakukannya. Bahkan dalam kesibukan sehari-hari, seseorang dapat menyisipkan aktivitas jalan kaki dengan mengurangi penggunaan kendaraan untuk jarak dekat atau memilih naik tangga daripada lift.

Jalan kaki tidak hanya olahraga ringan yang menyenangkan, tetapi juga memiliki dampak positif yang signifikan dalam menurunkan kadar kolesterol dan gula darah. Hal ini menjadikannya pilihan ideal bagi orang di atas usia 40 tahun yang mulai lebih peduli dengan risiko penyakit metabolik, seperti diabetes dan penyakit kardiovaskular.

Dari sisi kolesterol, jalan kaki secara teratur dapat membantu meningkatkan kadar HDL (high-density lipoprotein) atau kolesterol baik. HDL berfungsi membawa kolesterol jahat (LDL) dari pembuluh darah ke hati untuk dipecah dan dikeluarkan dari tubuh. Dengan meningkatnya kadar HDL, risiko pembentukan plak di pembuluh darah yang dapat menyebabkan aterosklerosis atau penyumbatan berkurang. Bahkan, penelitian menunjukkan bahwa aktivitas fisik seperti jalan kaki selama 30 menit sehari, lima kali seminggu, dapat menurunkan kadar LDL secara signifikan. Ini adalah bukti nyata bahwa perubahan kecil dalam rutinitas sehari-hari dapat membawa dampak besar pada kesehatan jantung.

Sementara itu, kaitannya dengan gula darah juga sangat menarik. Jalan kaki membantu otot-otot menggunakan glukosa sebagai sumber energi, yang secara langsung menurunkan kadar gula dalam darah. Aktivitas ini juga meningkatkan sensitivitas insulin, yaitu kemampuan tubuh untuk menggunakan insulin secara efektif dalam mengatur gula darah. Bagi mereka yang memiliki pradiabetes atau diabetes tipe 2, jalan kaki secara teratur bisa menjadi bagian penting dari manajemen gula darah. Bahkan, berjalan kaki selama 10-15 menit setelah makan terbukti lebih efektif dalam mengendalikan lonjakan gula darah dibandingkan dengan satu sesi olahraga yang lebih intens.

Tak hanya itu, jalan kaki juga berdampak pada pengendalian berat badan, yang erat kaitannya dengan kadar kolesterol dan gula darah. Dengan membakar kalori secara konsisten, olahraga ini membantu mencegah penumpukan lemak tubuh yang dapat memengaruhi metabolisme. Berat badan ideal akan semakin memperbaiki profil lipid dan menjaga kadar gula darah tetap stabil.

Manfaat ini terasa semakin signifikan ketika jalan kaki dilakukan secara rutin dan berkesinambungan. Bukan hanya fisik yang diperbaiki, tetapi juga motivasi untuk hidup lebih sehat. Bayangkan berjalan di pagi hari sambil menikmati sinar matahari yang hangat, menghirup udara segar, dan mengetahui bahwa setiap langkah kecil Anda memiliki dampak besar dalam menjaga kadar kolesterol dan gula darah tetap terkendali. Jadi, jalan kaki bukan sekadar aktivitas ringan; ini adalah langkah nyata menuju kesehatan yang lebih baik!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun