Guys, kalian pasti tahu kalau PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) selalu jadi topik panas tiap tahun, kan? Nah, kabarnya pemerintah lagi nyiapin sistem baru buat tahun ajaran depan. Kata Pak Mensesneg Prasetyo Hadi, sistem zonasi yang selama ini kita kenal nggak bakal dihapus, cuma dikombinasi sama konsep lain. Sounds interesting, tapi sebenarnya bakal jadi solusi beneran atau cuma drama baru?
Zonasi itu, kalau dilihat dari awalnya, punya tujuan mulia: biar semua anak punya kesempatan sekolah yang setara tanpa harus ngejar sekolah unggulan jauh-jauh. Tapi masalahnya, di dunia nyata nggak semanis itu. Banyak yang ngeluh karena zonasi malah bikin anak-anak dengan prestasi oke nggak bisa masuk sekolah yang mereka pengen. Belum lagi drama manipulasi domisili yang tiap tahun kayak sinetron nggak kelar-kelar.
Sekarang, pemerintah bilang mau bikin sistem yang lebih fleksibel. Jadi, zonasi tetap ada, tapi ada ruang buat siswa yang prestasinya keren biar bisa milih sekolah unggulan. Di satu sisi, ide ini kayaknya menjanjikan. Kalau beneran diterapin dengan baik, bisa jadi jalan tengah buat semua pihak. Anak-anak yang tinggal di sekitar sekolah masih dapat prioritas, tapi yang punya bakat atau prestasi nggak bakal terjebak sama aturan zonasi doang.
Tapi ya, ini Indonesia, bro. Semua teori keren sering kali mentok di implementasi. Kalau nggak dipikirin matang, sistem ini malah bisa bikin masalah baru. Misalnya, gimana ngatur biar nggak ada orang curang main data atau sogok-sogokan? Terus, gimana caranya biar sekolah-sekolah di pinggiran juga ikutan naik level, nggak cuma jadi tempat yang terpaksa dipilih gara-gara zonasi?
Belum lagi soal transparansi. Sistem baru ini katanya bakal ngandelin teknologi lebih canggih, tapi kalau nggak ada pengawasan yang kuat, bisa-bisa malah chaos. Dan kita semua tahu, drama PPDB selalu ada tiap tahun. Jadi, pemerintah harus super siap biar nggak bikin orang tua, siswa, dan guru makin stres.
Kalau beneran berhasil, sistem ini bakal jadi langkah besar buat pendidikan Indonesia. Anak-anak bakal punya lebih banyak peluang, dan kesenjangan kualitas antar sekolah bisa dikurangi. Tapi kalau cuma ganti aturan tanpa solusi nyata, ya sama aja bohong. Harapannya sih, pemerintah nggak cuma fokus ke sistem masuknya, tapi juga serius ningkatin kualitas sekolah di semua zona.
So, buat kita-kita yang masih peduli sama pendidikan, let's keep an eye on this! Siapa tahu sistem baru ini beneran jadi jalan buat bikin pendidikan Indonesia lebih fair dan seru. Tapi ya, kalau zonasi versi lama aja masih ribet, gimana yang baru? Fingers crossed!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI