Mohon tunggu...
Tundung Memolo
Tundung Memolo Mohon Tunggu... Penulis - Kepala Sekolah, CEO Litbang Indomatika, Tentor/Pembimbing Olimpiade Matematika, penulis, dll

Mendapat kesempatan mengikuti diklat dan lomba hingga ke luar kota dan luar negeri dari kementerian sehingga bisa merasakan puluhan hotel bintang 3 hingga 5. Pernah mendapat penghargaan Kepsek Inspiratif Tingkat Nasional Tahun 2023.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Tren Gen Z Lebih Milih 'Nyopie' Daripada ke Pasar, Karena Gengsi?

23 Januari 2025   21:55 Diperbarui: 23 Januari 2025   20:25 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak Gen Z lebih memilih "Nyopie" (Shopee) daripada pergi ke pasar tradisional (Sumber:Dokumen Pribadi)

Dalam beberapa tahun terakhir, Shopee udah jadi idola banget buat belanja online di Indonesia. Aplikasi ini beneran nge-hype, terutama di kalangan anak muda. Bahkan, laporan Indonesia Millennial Report 2024 bilang lebih dari setengah milenial di Indonesia pakai Shopee buat belanja kebutuhan sehari-hari. Ditambah lagi, menurut data Kementerian Perdagangan, transaksi belanja online tahun 2024 diprediksi bakal tembus Rp 487 triliun! Salah satu alasannya? Fitur live shopping yang bikin belanja jadi lebih seru.

Kenapa Shopee bisa populer? Ya, karena segalanya serba gampang! Ada gratis ongkir, diskon gede-gedean, dan barangnya lengkap banget. Mau bandingin harga? Bisa. Lihat ulasan dulu? Aman. Kiriman cepet juga jadi nilai plus. Tapi, nggak semuanya mulus, ya. Masih ada risiko kayak penipuan, barang nggak sesuai foto, atau kualitas yang nggak bisa dicek langsung. Shopee emang mempermudah banget, tapi bukan berarti pasar tradisional jadi kalah penting.

Ngomongin pasar tradisional, vibe-nya tuh beda banget! Suara pedagang yang rame, bau rempah-rempah, sampai warna-warni bahan segar bikin pengalaman belanja di sana terasa lebih “real.” Kamu bisa langsung cek barangnya, nawar harga, bahkan ngobrol sama pedagang. Itu semua jadi bagian dari budaya Indonesia yang nggak bisa digantiin sama teknologi.

Tapi, pasar tradisional juga punya tantangan. Fasilitas kadang kurang nyaman, jam buka terbatas, dan banyak pedagangnya ngeluh soal persaingan harga dari e-commerce. Meski begitu, data BPS 2023 bilang 70% masyarakat Indonesia masih doyan belanja di pasar tradisional, khususnya buat produk segar kayak sayur, buah, dan ikan.

Buat ngejaga eksistensi pasar tradisional, pemerintah juga nggak tinggal diam. Ada program renovasi dan kampanye belanja lokal biar pasar tradisional tetap hidup di tengah gempuran digitalisasi. Memang, Shopee makin kreatif dengan fitur kayak Shopee Live dan Shopee Pay, tapi pasar tradisional punya nilai budaya dan lokal yang nggak tergantikan.

Akhirnya, pilihan ada di tangan kamu. Kalau mau praktis dan hemat waktu, Shopee adalah jagoannya. Tapi, kalau kamu cari pengalaman belanja yang lebih authentic dan vibes lokal, pasar tradisional tetap jadi juaranya. Intinya, Shopee dan pasar tradisional bakal terus jalan bareng, saling melengkapi di dunia perdagangan yang terus berubah.

Pasar tradisional mungkin nggak se-modern Shopee, tapi di sanalah tempat hubungan sosial dan ekonomi lokal tetap hidup. Belanja di sana tuh nggak cuma soal transaksi, tapi juga soal kebersamaan. Dengan modernisasi yang lagi digalakkan pemerintah, semoga pasar tradisional terus eksis tanpa kehilangan ciri khasnya di era serba digital ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun