Perempuan dalam
goresan pena
Serupa kembang tak
bertuan
Menyiratkan sejuta tanya
Yang berpalung dari
dalam jiwa
Siapa dia?
Ku ingin tahu
Perempuan dalam
goresan pena
Fatamorgana dalam
sebuah rasa
Berselimut bayang
asmara
Memandang wajahmu
adalah siksa
Mendengar namamu
adalah derita
Hey, entah kenapa
Lama-lama bunga itu
mekar
Terus tumbuh
Untuk tampil dengan
gagahnya
Lantang menantang masa
lalu
Akankah ini terus
bertahan?
Ah, terlalu bodoh untuk
diriku
Bercinta dengan misteri
Hanya mampu berimaji
Lalu, kututup kembali
pintu itu
Hingga ada peri kecil
Membuka dengan
cahayanya
Tak terang,
Namun cukup menjadi
pelita
Saat ku tak mampu
Menjadi bintangku sendiri
http://tundjung17.wordpress.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H