Mohon tunggu...
Tunas Prasetyo
Tunas Prasetyo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya sebagai seorang mahasiswa Unissula program studi Pendidkan Matematika saya berasal dari Grobogan saya mempunyai hobi futsal,sepak bola dan bulu tangkis terkadang suka lari lari juga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Toleransi Agama bagi Kalangan Remaja

28 Desember 2022   03:19 Diperbarui: 28 Desember 2022   06:36 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh:

Nama: Tunas Prasetyo

Nim: 342022000038

Prodi: Pendidikan Matematika

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidkan

UNISSULA

Dr. Ira Alia Maerani,S.H.,M.H., Dosen Fakultas Hukum, UNISSULA

Toleransi beragam merupakan sikap saling meneriam agama satu dengan agama yang lain. Tak peduli dengan adanya agama yang dianutnya maupun agama dari yang orang lain anut. Bertoleransi beragama sendiri mempunyai tujuan untu membuat suasana dari sebuah perkumpulan atau forum menjadi lebih harmonis dan menciptakan kerjasama antara umat beragama. Dalam bentuk kerjasama sendiri memiliki berbagai bentuk penegakkan keadilan sebagai salah satu bentuk kerjasama antar agama. Adapun toleransi beragama ini sebagai perbaikan moral. Agama sendiri biasanya dijadikan pedoman hidup untuk melakukan sesuatu. Toleransi beragama juga bisa sebagai kerjasama bisnis ekonomi di bidang kesehatan, pendidikan, sosial dan sebagainya.

Dalam toleransi bergama terdapat beberapa faktor pendorong dalam kehidupan umat beragama. Dalam agama kita memiliki kesadaran beragama. Setiap agama sendiri mempunyai hal hal yang perlu diajarkan  salah satunya berperilaku baik orang yang beragama akan melakukan hal hal tersebut. Seringnya berkontribusi dalam kegiatan sosial dalam agama sendiri sudah semestinya diajarkan untuk menghargai dan peduli terhadap orang lain. Bertoleransi beragama dapat didorong juga dengan adanya aturan pemerintah. Bertoleransi beragama bukan hanya di seputar agama saja namun juga perlu didukung dengan adanya peraturan dari pemerintah tersebut.

Selain adanya faktor pendorong dalam bertoleransi ada juga faktor penghambat dalam toleransi beragama yang pertama adalah kurangnya semangat dalam sifat kekeluargaan. Sifat kekeluargaan yang agak kurang mempengaruhi pribadi seseorang, kurangnya semangat dalam bertoleransi mengubah individual seorang, jadi seorang itu lebih mementingkan drinya pribadi. Faktor selanjurnya adalah fanatisme beragama dalam beragama memang harus mempelajari hal hal yang diajarkan oleh agama namun dalam beragama tidak harus berlebihan, malahan kita akan menyepelekan agama lain dan diri kita akan lebih cenderung terhadap kebenaran agama kita sendiri. Dalam Islam sendiri kita diajarkan untuk bertoleransi untuk menghargai agama orang lain namun juga jangan kita harus bertaat kepada agama kita sendiri seperti yang terdapat dalam Quran surat Al Kafirun ayat 6 ;

Yang artinya: untukmu agamamu untuku agamaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun