Oleh:
Nama: Tunas Prasetyo
Nim: 342022000038
Prodi: Pendidikan Matematika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidkan
UNISSULA
Dr. Ira Alia Maerani,S.H.,M.H., Dosen Fakultas Hukum, UNISSULA
Toleransi beragam merupakan sikap saling meneriam agama satu dengan agama yang lain. Tak peduli dengan adanya agama yang dianutnya maupun agama dari yang orang lain anut. Bertoleransi beragama sendiri mempunyai tujuan untu membuat suasana dari sebuah perkumpulan atau forum menjadi lebih harmonis dan menciptakan kerjasama antara umat beragama. Dalam bentuk kerjasama sendiri memiliki berbagai bentuk penegakkan keadilan sebagai salah satu bentuk kerjasama antar agama. Adapun toleransi beragama ini sebagai perbaikan moral. Agama sendiri biasanya dijadikan pedoman hidup untuk melakukan sesuatu. Toleransi beragama juga bisa sebagai kerjasama bisnis ekonomi di bidang kesehatan, pendidikan, sosial dan sebagainya.
Dalam toleransi bergama terdapat beberapa faktor pendorong dalam kehidupan umat beragama. Dalam agama kita memiliki kesadaran beragama. Setiap agama sendiri mempunyai hal hal yang perlu diajarkan  salah satunya berperilaku baik orang yang beragama akan melakukan hal hal tersebut. Seringnya berkontribusi dalam kegiatan sosial dalam agama sendiri sudah semestinya diajarkan untuk menghargai dan peduli terhadap orang lain. Bertoleransi beragama dapat didorong juga dengan adanya aturan pemerintah. Bertoleransi beragama bukan hanya di seputar agama saja namun juga perlu didukung dengan adanya peraturan dari pemerintah tersebut.
Selain adanya faktor pendorong dalam bertoleransi ada juga faktor penghambat dalam toleransi beragama yang pertama adalah kurangnya semangat dalam sifat kekeluargaan. Sifat kekeluargaan yang agak kurang mempengaruhi pribadi seseorang, kurangnya semangat dalam bertoleransi mengubah individual seorang, jadi seorang itu lebih mementingkan drinya pribadi. Faktor selanjurnya adalah fanatisme beragama dalam beragama memang harus mempelajari hal hal yang diajarkan oleh agama namun dalam beragama tidak harus berlebihan, malahan kita akan menyepelekan agama lain dan diri kita akan lebih cenderung terhadap kebenaran agama kita sendiri. Dalam Islam sendiri kita diajarkan untuk bertoleransi untuk menghargai agama orang lain namun juga jangan kita harus bertaat kepada agama kita sendiri seperti yang terdapat dalam Quran surat Al Kafirun ayat 6 ;
Yang artinya: untukmu agamamu untuku agamaku.