Dari jumlah tersebut, 48 dari 78 anak yang terdaftar di Sekolah Dasar Iwasaki di Kota Kitakami terinfeksi, dan sekolah tersebut ditutup dari tanggal 20 hingga 22. Sekolah Dasar Kitakurigawa Kota Morioka memiliki 9 dari 229 siswa yang terinfeksi, dan tahun ajaran untuk siswa kelas satu akan ditutup hingga tanggal 21. Di Sekolah Menengah Universitas Morioka, 50 dari 591 siswanya terinfeksi, dan total empat kelas tahun pertama dan kedua ditutup hingga tanggal 21. Terdapat total tujuh penutupan karena influenza pada musim ini (sejak September) di Prefektur Iwate (termasuk dua di Kota Morioka). Pada periode yang sama tahun lalu, terdapat 111 kasus.
Kembali melanjutkan apa yang terjadi setelah saya telpon sekolahnya si Aiko chan tadi, ternyata Sensei yang menerima telpon berterima kasih atas telpon saya dan meminta saya atau Mamanya Aiko chan untuk memberi laporan kondisi suhu badan dan keadaan fisik Aiko chan setiap harinya mulai 20 November 2024 hingga 22 November 2024. Kami pun setiap pagi sekitar pukul 10 an menelpon sekolah melaporkan suhu tubuh dan keadaan fisik anak kami. Alhamdulillah selama masa itu hingga hari ini, Sabtu 23 November 2024 pukul 18.57 JST saat saya menulis ini, suhu badan Aiko chan selalu berkisar di 36.8 hingga 37.3 derajat celcius dan kondisi fisik senormalnya orang sehat dan selalu ceria seperti biasanya.
Jadi demikian kawan, situasi di Sekolah di Jepang sini bila ada keadaan darurat sakit yang menyerang sebagian besar warga sekolahnya. Ada kemiripan dengan di tanah air ya? Dan menurut pengalaman kawan-kawan, apa ya perbedaannya dengan yang akan terjadi di tanah air bila situasinya yang sama terjadi?. (Ctun,PhD)
(Catatan: Penulis, Tun Ahmad Gazali,SH.,M.Eng.,Ph.D. adalah seorang Pensiunan PNS Pemprov Jatim yang saat ini hidup, bermukim sekeluarga dan melanjutkan karir sebagai Engineering Leader di sebuah perusahaan lokal di Jepang yang menggunakan teknologi yang dikembangkan dan diteliti saat Tun tugas Belajar S3nya di Yamaguchi University Jepang. Alumni S2 Saga University-Jepang dan S3 Yamaguchi University-Jepang. Founder FB Komunitas bebas bully : TribunJepang)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H