Adanya Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah atau yang sering kita sebut UMKM ini menjadi salah satu potensi yang bisa digunakan untuk menciptakan sebuah lapangan pekerjaan serta dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.Â
Oleh karena itu, Desa Duwet Kecamatan Tumpang sendiri memiliki beberapa UMKM untuk memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakatnya. Salah satu UMKM yang dimiliki oleh Desa Duwet ialah UMKM yang bergerak di bidang anyaman.UMKM anyaman sendiri telah berdiri sejak dulu.Â
Awalnya sebagai pengisi waktu luang saja, namun berjalannya waktu hingga saat ini menjadi sebuah mata pencaharian warga sekitar. Ada banyak jenis anyaman yang diperjualbelikan seperti besek, tempat hantaran, tempat tisu, dan lainnya. Anyaman produk besek merupakan produk yang paling laku dipasaran dan banyak pemasok yang datang untuk menjualnya kembali. Harga besek yang terbilang murah dibandrol dari harga Rp.500 ini menjadikan banyak permintaan pemesanan dari konsumen.
Bapak Nuri selaku koordinator dari UMKM anyaman desa Duwet beranggapan bahwa produk anyaman selain besek mengalami kesulitan dalam pemasaran nya, karena terkendala dari SDM nya sendiri yang belum menguasai bagaimana cara pemasaran yang baik. Selain itu juga, Â hal yang melatarbelakangi ialah karena ia beranggapan bahwa kualitas produknya yang belum optimal.
Dari adanya, kendala tersebut KKM Kelompok 107-108 mencanangkan sebuah pelatihan untuk peningkatan UMKM yang bekerjasama dengan Dosen Manajemen Pemasaran dan Promosi dari Program Studi Perpustakaan dan Ilmu Informasi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Ibu Ganis Chandra Puspitadewi, S.IP., M.A.
Program kegiatan yang berjudul "Pelatihan Pembuatan dan Penggunakan Aplikasi Digital Marketing Shopee" ini dilaksanakan pada tanggal 17-Januari-2024 di aula lt.2 Kantor Desa Duwet ini mendapat antusias yang baik khususnya dari pegawai anyaman di UMKM anyaman milik Bapak Nuri.
Materi yang disampaikan oleh pemateri berkaitan dengan pentingnya pemasaran menggunakan media online untuk meningkatkan penjualan serta keuntungan-keuntungan yang terjadi ketika menjual produk di Shopee.
Sesi penyampaian materi ini berlangsung selama kurang lebih 60 menit. Interaksi antara pemateri dengan audiens memberikan kesan yang baik, karena keraguan koordinator UMKM anyaman terkait pemasaran produk dapat diyakinkan oleh Pemateri.Â
Pemateri menyampaikan bahwa pengoptimalan kualitas produk bisa dilakukan dengan berjalannya waktu, karena kita tidak akan mengetahui bagaimana tanggapan konsumen terkait produk tersebut, karena setiap individu memikiki taste nya sendiri - sendiri. Serta, ketika berani membuka lapak di aplikasi Shopee, koordinator juga akan mengetahui bagaimana review konsumen terkait produknya dan dari hal inilah bisa menjadi bahan evaluasi pengrajin dalan peningkatan kualitas produk.
Setelah kegiatan pemaparan materi selesai, dilanjutkan dengan kegiatan pelatihan anyaman produk besek yang diikuti oleh Peserta KKM 107-108. Para peserta antusias dalam melakukan pelatihan tersebut dan bisa menjadi pengalaman yang berkesan. Para pengrajin anyaman juga dengan sabar mengajarkan langkah-langkah dalam pembuatan besek.
Akhir dari kegiatan ini nantinya akan melakukan kunjungan kembali kepada UMKM anyaman di Desa Duwet untuk meembuatkan akun Shopee Seller serta memberikan informasi lagi terkait fitur-fitur yang bisa dimanfaatkan oleh penjual shopee untuk meningkatkan pendapatan dan memasarkan produknya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H