Bakal Calon Presiden dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan, terlihat serius menonton pagelaran wayang kulit di Lapangan Desa Bancar, Kecamatan Bungkal, Ponorogo, Jawa Timur, akhir Mei 2023. Pagelaran wayang semalam suntuk itu menampilkan dalang kondang KRT Yanto Gondo Darsono.
Dalam acara itu, KRT Yanto Gondo Darsono menampilkan lakon Dewa Ruci. Lakon ini menceritakan perjuangan Werkudara alias Bima dalam mencari air suci perwitasari. Alkisah Bima yang juga anak kedua Prabu Pandu Dewanata itu diberi tugas oleh gurunya Resi Durna untuk mencari air tersebut. Meskipun tujuan Durna sebenarnya ingin mencelakakan Bima. Tapi Bima tidak curiga, karena itu perintah dari gurunya.
Bima memulai pencarian air suci perwitasari ke puncak Gunung Candramuka. Ia justru bertemu dengan dua raksasa dan akhirnya berhasil mengalahkannya. Setelah itu, dia diberi tugas Durna untuk melanjutkan pencarian di dasar laut. Bima sempat kehabisan tenaga setelah bertarung dengan naga laut.
Di saat kelelahan dan hampir pingsan, Bima akhirnya bertemu dengan Dewa Ruci. Sosok dewa yang akhirnya menjadi guru Bima. Dari Dewa Rucilah akhirnya Bima menemukan arti kesejatian diri. Tantangan yang dihadapi sepanjang perjalanan itulah yang membuat Bima bertemu dengan aspirasi dan inspirasi. Itulah inti lakon Dewa Ruci yang dibawakan KRT Yanto Gondo Darsono.
Anies menyaksikan pertunjukan tersebut dengan khidmat. Bahkan di tengah acara, Anies diundang ke atas panggung dan berbincang. Anies bercerita bahwa lakon Dewa Ruci tersebut mengingatkannya pada tirakat yang dilakukan di bulan Ramadan 2023.Â
Saat tirakat di berbagai daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur tersebut, Anies menjalankan proses lelaku melewati berbagai tantangan untuk menyerap aspirasi masyarakat. Meski tak selalu mudah, Â Anies bisa mendengar berbagai keluhan dan aspirasi langsung dari masyarakat.
Terlepas dari lakon wayang yang mirip dengan perjalanan tirakat, Anies Baswedan memang seorang pecinta budaya Jawa. Saat ini Anies menjadi menjadi Pembina komunitas Pelestarian Seni Budaya Nusantara. Salah satu agenda rutin komunitas ini adalah menggelar wayang kulit.
Anies sejak dulu memang sosok yang mencintai pertunjukan wayang. Saat menjadi Gubernur DKI Jakarta, Anies menggelar pertunjukan wayang kulit di Balai Kota. Ia menjadi gubernur pertama yang menggelar pagelaran wayang kulit di Balai Kota DKI Jakarta semalam suntuk.
Tidak hanya menggelar wayang di Balai Kota, Anies Baswedan juga menggelar Festival Dalang Anak di Kota Tua Jakarta. Cara ini dilakukan sebagai upaya melestarikan seni wayang dan kebudayaan Jawa. Di masa pandemi, Anies juga rutin "nanggap" wayang secara online agar pelaku seni wayang tetap eksis dan bertahan di masa pandemi.
Kecintaan Anies Baswedan pada budaya Jawa tidak sebatas pada menggelar seni pertunjukan wayang kulit. Anies, mencintai budaya jawa secara menyeluruh. Tak heran, tempat tinggal Anies Baswedan di Lebak Bulus bangunan utamanya berupa joglo. Menariknya, joglo ini berusia ratusan tahun dan merupakan peninggalan dari Kiai Muhammad Besari, pendiri Pondok Pesantren Tegalsari. Salah satu pesantren tertua dan terpenting di Pulau Jawa.