"Terima kasih Pak Anies. Kami yang hampir kehilangan pencaharian, sekarang merasa tenang. Teman-teman merasa hak-hak tukang becak ini tidak direnggut seperti yang dulu-dulu. Selama bapak memimpin, kami tidak diuber-uber lagi," kata Idin Saputra, perwakilan dari Sebaja (Serikat Becak Jakarta).
Ada rasa haru diwajah Idin saat menyampaikan ucapan terima kasih tersebut kepada Anies Baswedan. Bagaimana tidak, tukang becak yang selama ini dianggap sebagai transportasi pengganggu di Ibukota, mendapat perlindungan di masa kepemimpinan Anies Baswedan.
Idin dan teman-teman sesama pengayuh becak sempat merasa putus asa dengan nasib mereka. Bila becak dilarang sama sekali beroperasi, bagaimana mereka  memenuhi mata pencaharian tersebut.
Anies Baswedan akhirnya membuat kebijakan yang mengatur tukang becak di Jakarta. Tukang becak tetap boleh beroperasi, tapi tidak di jalan protokol. Selain itu, peraturan tersebut hanya untuk tukang becak yang sudah ada di Jakarta. Tidak boleh ada tukang becak dari luar Jakarta masuk. Jadi operasi becak tetap tertib.
Kebijakan yang peduli bagi wong cilik tidak hanya sebatas pada tukang becak. Anies juga menerbitkan Kartu Pekerja Jakarta (KPJ) untuk membantu meningkatkan kesejahteraan buruh atau pekerja di Jakarta.
"Terima kasih kepada Bapak Anies Baswedan, karena telah memberikan fasilitas KPJ kepada kami para buruh. Banyak sekali manfaat yang kami dapatkan dari KPJ ini. Kami bisa naik Trans Jakarta gratis dan bisa untuk pembelian sembako murah bersubsidi. Harapan kami KPJ ini terus dipertahankan di masa mendatang," kata Taufik Hidayat, salah  satu penerima KPJ.
Bagi yang belum tahu, KPJ adalah program dari pemerintah Jakarta untuk membantu meringankan biaya transportasi, pangan, dan pendidikan bagi anak pekerja atau buruh di DKI Jakarta yang dibuat di masa kepemimpinan Anies.
Kebijakan-kebijakan tersebut hanya sebagian kecil kebijakan Anies yang pro wong cilik. Banyak  sekali program-program Anies yang membantu kehidupan wong cilik atau rakyat kecil. Anies, membantu wong cilik dengan aksi nyata, bukan sebatas retorika.
Masih ingat kan waktu ada kebijakan yang akan melarang pengendara sepeda motor beroperasi di Jalan Sudirman dan Thamrin? Bila kebijakan tersebut jadi dijalankan, tentu akan ada ribuan wong cilik yang akan kehilangan mata pencahariannya. Khususnya para tukang ojek dan kurir pengantar barang.
Setelah Anies menjabat, Â kebijakan tersebut langsung dianulir. Langsung dibatalkan, karena kebijakan tersebut akan menyengsarakan wong cilik. Kebijakan yang dibuat Anies selalu bertujuan membantu menyejahterakan wong cilik. Tidak sebatas mereka yang tinggal di tengah kota Jakarta yang dekat dengan sorotan media.