Masih ingat headline harian Kompas berjudul "Korupsi Bukan Lagi Kejahatan Luar Biasa"? Artikel yang berisi tentang pembebasan bersyarat kepada 23 narapidana tindak pidana korupsi tersebut, anehnya terpasang foto Anies Baswedan sebagai headline foto.
Isi berita dan foto tersebut sebenarnya tidak ada hubungan sama sekali. Namun, dalam pandangan pembaca, bisa dimaknai lain, yaitu Anies sebagai pelaku tindak pidana korupsi.
Media sebesar Kompas, seharusnya memiliki standar quality control yang baik, sehingga bisa menjalankan kode etik jurnalistik yang baik. Bisa memberikan informasi yang berimbang, fair, dan tidak melakukan framing terhadap pemberitaannya.
Namun, dari foto berita tersebut, sulit memungkiri bahwa Kompas tidak melakukan framing negatif dan memberikan citra delegitimatif terhadap sosok Anies Baswedan.
Framing pemberitaan Kompas tersebut sepertinya bukan satu-satunya dan terakhir kali. Pemberitaan terbaru Senin, 17 Oktober kemarin sepertinya juga menjadi contoh lain dari framing Kompas. Di foto tersebut terpampang foto Anies sedang bersepeda dan dinarasikan sedang mendatangi massa peserta CFD di Bundaran Hotel Indonesia.
Faktanya, massa yang ada di Bundaran HI yang menyambut Anies. Anies tengah dalam perjalanan dari rumahnya menuju Balai Kota. Di lokasi tersebut, warga membentangkan spanduk "Terima kasih Anies Baswedan" yang menandakan bahwa warga memang menanti kehadiran Anies Baswedan.
Ada apa sebenarnya dengan Kompas? Ada sesuatu yang sepertinya disembunyikan Kompas. Mengapa mereka tidak mau menuliskan berita berdasar fakta di lapangan?
Bila ingin melihat suasana sesungguhnya penyambutan Anies Baswedan, Suasana di sekitar Balai Kota yang seharusnya jadi headline foto dan pemberitaan. Di Balai Kota, warga hadir secara swakarsa. Mereka rela hadir untuk mengucapkan terima kasih kepada Anies Baswedan atas kerja keras dan dedikasinya pada DKI Jakarta dan warganya.
Satu hal yang menarik adalah relawan dan simpatisan yang hadir di Balai Kota tidak hanya warga Jakarta. Banyak warga luar kota datang ke tempat ini mulai dari Jabodetabek hingga luar Pulau Jawa. Hal tersebut menunjukkan kecintaan dan dukungan warga kepada sosok Anies Baswedan.