Mohon tunggu...
K.R. Tumenggung Purbonagoro
K.R. Tumenggung Purbonagoro Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar

Pengamat dan Suka Menulis Twitter: twitter.com/purbonagoro

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Gubernur Anies Dapat Penghargaan Green Leadership, Kenapa?

16 Juni 2021   08:54 Diperbarui: 16 Juni 2021   09:19 405
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa hari yang lalu, tepatnya tanggal 15 Juni 2021, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mendapatkan penghargaan green leadership "Nirwasita Tantra". Banyak yang bertanya, apa itu penghargaan Nirwasita Tantra?

Kementerian Lingkungan Hidup secara berkala memberikan penghargaan kepada daerah yang memiliki usaha-usaha kongkret dalam menjaga kelangsungan lingkungan hidup. Bentuk-bentuk penghargaannya, diantaranya penghargaan Adipura dan penghargaan Nirwasita Tantra. Penghargaan Adipura diberikan kepada  pemerintah kabupaten/kota yang menerapkan amanat UU No. 18 tahun 2008 tentang pengelolaan sampah. Penghargaan ini bertujuan mendorong pemerintah daerah masyarakat, dan dunia usaha mewujudkan kota berkelanjutan (sustainable city).

Sedangkan penghargaan Nirwasita Tantra (Green Leadership) diberikan kepada pemerintah daerah yang memiliki kepemimpinan dan pemahaman komprehensif mengenail lingkungan hidup. Penghargaan ini ditujukan untuk mendorong kepala daerah membuat kebijakan-kebijakan inovatif di bidang lingkungan hidup.

dok. KLHK
dok. KLHK
dok. KLHK
dok. KLHK
Lalu apa yang membuat Gubernur Anies mendapatkan penghargaan Nirwasita Tantra? Berdasarkan info dari Tim Penilai Nirwasita Tantra, hal-hal yang membuat DKI Jakarta meraih penghargaan juara 1 adalah komitmen Gubernur DKI dalam mewujudukan sustainabel dovelopment yang tercermin dari data, program, dan aksi yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta dalam pengelolaan lingkungan hidup. Kesemuanya dilihat sebagai satu kesatuan yang holistik serta bagaimana cara meresponnya. Tahun ini penilaiannya fokus pada green economy, yang komponennya meliputi; low carbon, circular economy, penibgkatan kapaistas OPD dalam merespon lingkungan hidup, dan reforma agraria. 

Di bidang pengurangan emisi karbon (low carbon), Anies mengeluarkn kebijakan-kebijakan strategis terkait dengan ini LEZ (low emision zone) di Kota Tua dan juga mengeluarkan Instruksi Gubernur no. 17 tentang perubahan iklim.

Circular economy adalah konsep yang tidak lagi sekedar mendesain model industri dengan prinsip zero waste, tetapi juga fokus terhadap faktor sosial dan penyediaan sumber daya maupun energi yang berkelanjutan. Di bidang circular economy, DKI Jakarta telah mempelopori massifnya bank sampah di kampung-kampung. Setidaknya telah berdiri lebih dari 2000 bank sampah di Jakarta

Dalam hal peningkatan kapasitas OPD (organisasi perangkat daerah), Gubernur Anies telah mengelurkan Kepgub no. 96/2020 yang menjadi dasar terbentuknya Pokja Perubahan Iklim di lingkungan SKPD DKI Jakarta. Terbentuknya Pokja ini memungkinkan adanya fokus dan koordinasi lintas dinas dalam program-program di bidang lingkungan hidup.

Terakhir, di bidang reforma agraria, Gubernur DKI telah mengeluarkan Kepgun no. 574/2019 tentang pembentukan GTRA (gugus tugas reforma agraria) serta Kepgub no. 878/2018 tentang penataan kampung. Keberpihakan Gubernur Anies pada pembangunan kampung-kampung, misalnya Kampung Akuarium dan sebagainya, sangat nyata dan mendapatkan sambutan luar bisa dari masyarakat, terutama grassrooot.

Sebagai tambahan, selain kebijakan-kebijakan yang stand out di atas, Anies juga berhasil mempelopori pembangunan ramah lingkungan melalui program-program seperti Pengelolaan Limbah Organik Dengan Budidaya Maggot, Taman Maju Bersama, Pelebaran Trotoar Dan JPO Dan Jalur Sepeda, sistem transportasi JakLingko, Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik, Transit Orinted Development (TOD), Penerapan Solar Rooftop, serta Jakarta Recycle Center.

Penjelasan-penjelasan di atas lebih dari cukup untuk memberikan alasan buat panitia untuk memutuskan memberikan penghargaan pertama Nirwasita Tantra 2021 kepada Gubernur Anies Baswedan. Bukan saja soal leadership, pemahaman dan komitmen Anies di bidang lingkungan hidup diakui bukan saja secara nasional namun juga secara internasional. Anies hanya perlu waktu empat menit untuk meyakinkan Sekjend PBB menyetujui usulan-usulannya di bidang pembangunan ramah lingkungan. 


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun