Mohon tunggu...
Estu Utami
Estu Utami Mohon Tunggu... Ilmuwan - Penikmat Lomba

Berlomba-lomba mengikuti lomba ;D

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Disfungsi Guru di Zaman Serba Instan

18 Juli 2014   22:40 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:56 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku Panduan Masuk TK Sumber : @iis8suarez

Sewaktu kecil, saya ditugasi oleh ibu untuk mengajar adik saya membaca. Saat itu saya duduk di kelas 4 SD dan adik saya kelas 1 SD. Padahal saat itu, saya masih belum lancar benar membaca loh, padahal sudah kelas 4 SD, ini serius ! Kalau membaca dalam hati lancar, tapi kalau diminta membaca dengan suara keras dan disimak teman-teman sekelas, saya langsung gugup dan terbata-bata.

Saya mengajak adik membaca majalah anak-anak yang banyak gambarnya agar kegiatan membaca jadi menyenagkan, namun adik saya lebih suka melihat gambar majalah anak-anak ketimbang membaca tulisannya. Saya menegur adik saya untuk memperhatikan tulisannya bukan gambarnya. Akhirnya adik saya tidak mau diajar membaca oleh saya, maunya belajar sama Ibu, adik saya bilang kalau saya galak.

***

Ketika duduk di bangku kuliah tahun kedua, saya dan teman-teman di FISIP UI bertugas mengajar di desa binaan di daerah Depok. Kebetulan saat itu saya kebagian tugas mengajar anak-anak yang duduk di bangku kelas 1 SD. Tidak hanya mengajar membaca, tetapi juga menulis, dan berhitung. Sebenarnya mereka sudah bisa membaca, mungkin sudah diajari di sekolah dan diajari orangtuanya di rumah, tetapi memang belum lancar benar. Tetapi terkadang anak-anak kelas 1 suka berpura-pura tidak bisa membaca, ini adalah taktik mereka untuk membujuk kakak-kakak pengajar agar mau membacakan cerita untuk mereka. Tiba ketika pembagian raport, Alhamdulillah adik-adik di desa binaan kami naik kelas dengan nilai yang baik.

***

Pagi ini saya terkejut membaca berita kalau di Garut ada beberapa orang siswa-siswi baru di bangku kelas 1 Sekolah Dasar yang diusir oleh gurunya di SDN Mekarsari I Cibalong cuma karena belum bisa membaca. Sungguh miris hati saya membaca berita ini. Namun apa mau dikata, mungkin jaman telah berubah. Siswa-siswi itu disekolahkan oleh orang tua mereka untuk menuntut ilmu, mencari pengetahuan. Kenapa guru-guru itu tega mematahkan semangat para siswa yang kini dilanda frustrasi itu ? Kenapa di jaman yang serba instan ini guru-guru seakan tidak mau repot oleh siswa siswi yang belum atau kurang pintar ? Mungkin gambar di bawah ini bisa memberikan sedikit jawaban, di mana peran guru dan sekolah saat ini mulai kehilangan fungsinya.

[caption id="" align="aligncenter" width="500" caption="Buku Panduan Masuk TK Sumber : @iis8suarez"][/caption] Sumber : http://www.pikiran-rakyat.com/node/289755?utm_source=twitterfeed

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun