TUHAN dan Roller Coaster
Oleh: Tulus H Pardosi
Salam Damai Sejahtera untuk kita semua,,,
Melihat Judul “TUHAN dan Roller Coaster” mungkin akan membingungkan para pembaca sekalian. Saya terinspirasi dari Khotbah salah satu Pendeta Kristen yang mengibaratkan bagaimana keadaan dalam mengikut Tuhan. Walaupun inspirasi berasal dari seorang Pendeta, namun sekali lagi saya katakan, di sini saya tidak akan bicara dari sisi salah satu Ke-Tuhan-an maupun Agama apa pun. Saya hanya akan bicara dari Segi TUHAN secara umum sebagai Yang Maha Agung, Yang Maha Mulia, Yang Maha Kuasa, dan Yang Patut Disembah.
Banyak dari para pembaca sekalian, mungkin sudah pernah pergi ke Dunia Fantasi (DUFAN), Taman Impian Jaya Ancol? Atau mungkin pergi ke Taman Hiburan / Theme Park serupa baik di dalam maupun di luar Indonesia.
Bagi para pembaca yang sudah sering ke tempat seperti itu, mungkin tidak asing lagi dengan yang namanya Roller Coaster atau biasa disebut Halilintar. Ya, wahana yang satu mungkin adalah salah satu wahana yang menantang adrenalin kita dan menimbulkan ketegangan dalam menaikinya. Pada Wahana ini, kita akan duduk di sebuah kereta dengan Rel yang meliuk-liuk dan akan dibawa berjungkir balik sepanjang lintasan. Namun jangan khawatir, pada tempat duduk kita disediakan pengaman yang akan menjaga kita agar tidak jatuh.
Lain halnya dengan Istana Boneka. Banyak dari para pembaca yang mungkin sudah tidak asing lagi dengan Wahana ini. Berbeda dengan Roller Coaster, wahana ini lebih menawarkan ketenangan dan kedamaian dalam menjalaninya. Kita akan duduk di sebuah perahu, lalu berputar mengelilingi wahana sambil melihat Tari dan Nyayian dari Boneka-boneka yang sudah disiapkan sebelumnya. Wahana ini tidak memerlukan pengaman karena memang tidak membahayakan sama sekali.
Jika kita mayoritas pengunjung yang berasal dari Usia produktif antara 15 Tahun s.d. 40 Tahun Mungkin kita akan lebih memilih Roller Coaster sebagai wahana untuk menantang Adrenalin. Memang TIDAK ENAK, bahkan menakutkan, tetapi hal itu ASYIK. Kenapa Asyik? Karena di saat kita diputar balikkan, dijungkirbalikkan, dan dibuat takut,,, kita tetap merasa aman dan tidak takut akan jatuh.
Berbeda dengan Istana Boneka. Mungkin sebagian dari kita merasa wahana ini ENAK, tapi TIDAK ASYIK, bahkan cenderung membosankan. Kenapa? Karena dengan Jiwa dan Adrenalin yang memuncak, kita hanya disuruh duduk diam dan hanya menikmati wahana itu saja.
Hal-hal di atas mungkin adalah sedikit ilustrasi yang Mungkin tidak bisa dikatakan 100% benar. Namun sedikit memberi gambaran tentang bagaimana rasa dalam mengikut TUHAN.
Saya hanya ingin menyimpulkan bahwa Ikut TUHAN itu TIDAK ENAK tapi ASYIK. Kenapa asyik? Sama seperti dalam Roller Coaster di atas. Kita mungkin akan dijauhi dari pergaulan karena Menolak untuk ikut Mabuk-mabukan, pesta Ganja dan Narkoba, atau ikut pergaulan bebas. Kita mungkin akan dicap SOK SUCI dan dijauhkan dari pergaulan karena kita lebih memilih Kebaktian/Pengajian/Sembahyang/Ibadah ketimbang ikut Nongkrong bersama teman. Atau mungkin kita akan DIFITNAH oleh Rekan sekerja kita karena kita TIDAK mau ikut Korupsi, mempermainkan jumlah anggaran, atau menipu hanya karena alasan Ikut Tuhan. Banyak Konsekuensi, halangan, dan Tantangan yang kita alami ketika ingin SERIUS dalam mengikut TUHAN kita masing-masing. Tapi semuanya itu menjadi ASYIK karena ada pertolongan TUHAN yang selalu menjaga kita agar tidak jatuh dari “Roller Coaster” yang sedang kita naiki.
So, mari kawan-kawan para pembaca sekalian. Saya tidak apa Agama kalian maupun apa Kepercayaan kalian. Tapi bagi para pembaca yang beragama, pasti percaya kepada TUHAN berdasar Agama yang dianut. Dan dari 5 (lima) Agama di Indonesia, saya melihat tidak ada TUHAN yang mengajarkan untuk Korupsi, Berbohong, Mencuri, free sex, Pesta Narkoba, dan lain-lain. Oleh karena itu, Negara ini dan bahkan Dunia ini hanya akan menjadi lebih baik dan semakin baik JIKA setiap Umat, Takut, Setia, dan Takwa dalam mengikutTUHAN-nya masing-masing.
Salam Damai dan Sejahtera untuk kita semua…
By: Tulus Hasudungan Pardosi, S.H.
(Talk About God, Not Religion)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H