Jalan dari Pelabuhan Ratu menuju Sawarna memang mulus beraspal, tapi justru sering menimbulkan masalah. Kenapa begitu? Terkadang jalan yang mulus beraspal ini justru bikin pengemudi lupa diri, kebut-kebutan, dan berujung celaka.
“Kalau lewat sini emang harus hati-hati karena jalannya naik-turun dan belok-belok. Pas tahun baru 2016 kemarin banyak yang kecelakaan di sini. Tiga orang meninggal, semuanya dari Jakarta,” kata Asep, salah seorang tukang ojek di Sawarna.
[caption caption="Keadaan di dalam elf dari pelabuhan ratu menuju sawarna. (TULUS MULIAWAN)"]
Baca Juga:
Waktu
Penentuan waktu berkunjung juga sangat penting. Pastikan kalian datang pada musim kemarau dengan cuaca cerah supaya keindahan Sawarna terlihat jelas. Jangan sampai kalian datang di musim hujan karena langit akan mendung.
Buat kalian yang hobi berselancar, disarankan untuk datang pada bulan-bulan di mana ombak sedang tinggi, yaitu sekitar bulan Agustus sampai Januari. Di luar bulan-bulan itu, gelombang ombak kecil dan membuat kegiatan berselancar kurang berkesan.
“Kalau mau berselancar di sini harus bawa papan selancar sendiri. Soalnya di sini belum ada yang nyewain papan selancar, kalaupun ada mahal banget, beda sama di Bali,” kata Ade, salah satu pemandu wisata di Sawarna.
Penginapan
Salah satu hal terpenting yang wajib diperhatikan saat liburan ke Sawarna adalah penginapan. Kebanyakan wisatawan yang datang ke Sawarna tidak langsung pulang, tapi menginap minimal satu sampai dua malam.
Penginapan di Sawarna sangat banyak, kalian bisa browsing di internet untuk ngeliat penginapan yang pas dan cocok dengan saldo yang ada. Setelah menemukan penginapan yang pas, lebih baik langsung di-booking.