"Karena keterbatasan waktu, artikel ini akan ditulis bersambung....."
Kaum difabel (orang dengan kebutuhan khusus, Sebutan untuk Penyandang Cacat) merupakan bagian dari masyarakat yang tersisih. Mereka sering kali mendapat perlakuan diskriminatif dalam berbagai hal, termasuk dari pemerintah sendiri.
Pemerintah Indonesia belum mampu memenuhi kebutuhan para difabel untukmenunjang kehidupannya. Salah satu bentuk diskriminasi terhadap kaum difabel adalah, belum tersedianya alat transportasi yang aksesibel bagi pengguna kursi roda.
Meningkatnya kesadaran kaum difabel khususnya pengguna kursi rodadan tuna-daksa lainnya untuk memiliki alat transportasi yang tepat untuk dirinya, menyebabkan mereka berpikir untuk menciptakan sarana transportasi yang dirancang sesuai dengan kebutuhan.
Bertahun-tahun lamanya para difabel khususnya pengguna kursi roda terbelenggu olehkebutuhan transportasi yang tidak aksesibel, sehingga akses mereka dibatasi dengan mahalnya ongkos taksi, salah satu alat transportasi umum yang dapat melayani mereka.
Bagi mereka yang setiap hari harus bekerja di luar rumah, sangat membutuhkan alat transportasi yang hemat biaya. Saat ini sudah ada beberapa kaum difabel yang telah memilikikendaraan roda dua yang telah dimodifikasi, sehingga mereka dapat bertransportasi secara mandiri.
Dalam melakukan modifikasi Kendaraan roda dua menjadi kendaraan yang aksesibel bagi penyandang cacat belum ada acuan yang pasti, kadang-kadang para modifikator motor melakukan modifikasi tanpa penyesuaian terhadap jenis kecacatan dan aksesibilitas penyandang cacat itu sendiri.
Tujuan Tulisan ini untuk sedikit memberikan gambaran bagi para penyandang cacat dan para modifikator untuk membuat Kendaraan Modifikasi yang lebih aksesibel sesuai Fungsi dan jenis Kecacatan .
Paraplegia
Untuk penyandang Cacat Paraplegia, biasanya selalu menyertakan KursiRoda untuk mobilitas, dan juga motor harus didesign lebih safety dengan pengikat badan/ pelindung badan karena  penyandang paraplegia sulit menggunakan badan/ pinggul untuk mengimbangi manuver kendaraan.
desain model kereta samping diatas untuk menempatkan kursiroda, so pengendara naik ke-bak dengan kursiroda lalu berpindah ke-jok motor, desain ini simple dan mengutamakan fungsi, kelemahan dari desain ini hanya body motor akan melebar kesamping selebar kijang Innova, so jadi susah nyelip2 di kemacetan LALIN. Â juga karena pengendara yang harus duduk di-jok motor menyebabkan berat terlalu terfokus dikanan sehingga sulit untuk melakukan manuver cepat kekiri yang bisa menyebabkan pengendara terguling, kelemahan ini bisa ditutupi dengan membuat design seperti ini:
ada lagi desain seperti ini:
pada desain diatas kursiroda (terlipat) ditempatkan dibelakang jok pengendara, besi/batang pelindung dibuat mengitari pengendara untuk menjaga agar posisi duduk tidak berubah. lebar antar roda belakang sekitar 1 meter untuk mengimbangi manuver kendaraan.
Folio / Amputasi
rancangan kendaraan untuk penyandang cacat Folio/ amputasi lebih fleksibel, dan tergantung dari alat bantu yang harus dibawa (Kruk / Brace / Wheelchair) secara desain motor bisa dibuat tidak terlalu lebar tetapi diasumsikan pengendara dapat mengimbangi manuver kendaraan untuk melawan efek gravitasi.
berikut beberapa desain yang bisa diterapkan untuk motor bebek/cub, matic, dan sport :
..........
Silahkan baca kelanjutannya....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H