Disusun Oleh Aulia Ramadhani, Priskawati Abdulah, Irvan Usman
Self-talk adalah istilah yang pertama kali diungkapkan oleh joel chue, peneliti buku Unlocking Your Real Potentials. Menurutnya, di awal hari sebelum induvidu memulai berbagai kegiatannya bahkan hari sebelumnya, seseorang perlu berkata pada diri sendiri bahwa hari ini saya akan berpikir positif, bertindak positif, berkata positif, dan meraih hal- hal yang positif. Dalam kehidupan sehari-hari sebenarnya, self-talk sudah dilakukan oleh semua orang, namun tidak banyak orang yang sadar bahwa mereka telah melakukan self-talk. Self-talk atau berbicara dengan diri sendri dilakukan pada semua orang dari anak kecil hingga orang dewasa. Self-talk dilakukan induvidu dalam setiap hal, misalkan ketika seseorang akan mengambil keputusan, ataupun dalam melakukan suatu pekerjaan seseorang akan melakukan komunikasi dengan dirinya sendiri terlebih dulu sebelum mengambil keputusan dan melakukan pekerjaannya dengan benar. Bahkan self-talk juga dapat terjadi pada orang yang tengah berbicara dengan orang lain.
Positive self-talk mampu mendatangkan motivasi, tindakan, serta persaan positif dalam meraih tujuan, hal ini mengarah pada induvidu yang merasa lebih percaya diri dan tidak menggangap lingkungan sebagai sesuatu yang menakutkan atau memicu kecemasan (Humairoh, 2022). Menurut Humairoh (2022), menggunakan kata-kata positif terhadap diri sendiri dapat menghasilkan energi positif dalam tubuh dan memiliki kemampuan untuk mengubah pemikiran negatif. Menurut Wulandari (2022), teknik ini memainkan peran penting dalam membangun kepercayaan diri. Hal serupa diungkapkan oleh Erviana (2020) bahwasanya positive self-talk ini bisa meningkatkan tingkat keyakinan diri seseorang. Adapun, riset terdahulu telah membahas efektivitas posistive self-talk dalam memperkuat keyakinan diri, seperti yang dibuktikan oleh penelitian (Tasdih et al., 2020). Selain itu, menurut Indriana & Rahmi (2019), percakapan internal atau self-talk berdampak pada peningkatkan kepercayaan diri siswa
Menurut para ahli kognitif, (dalam Yustinus Semiun, 2006), self-talk adalah dialog internal dimana orang berbicara mengenai segala sesuatu dengan dirinya sendiri saat induvidu atau seseorang menginterprestasikan peristiwa-peristiwa yang dialaminya. Dita Iswari & Nurul Hartini (2005), menyatakan bahwa self-talk adalah suatu teknik dalam Therapy Rational Emotif (TRE) dengan mengulang-ulang kata atau uangkapan positif yang disesuaikan dengan masing-masing individu selama waktu tertentu. Davis (dalam Dita Iswari & Nurul Hartini, 2005), menambahkan bahwa bila self-talk itu dilakukan secara akurat dan berhubungan dengan rasional, berarti orang tersebut berfungsi dengan baik. Namun, bila tidak rasional dan tidak benar, maka orang tersebut dapat mengalami stres dan gangguan emosional. Jadi, self-talk itu ada dua macam, yaitu yang rasional dan tidak rasional.
Menurut Jeremy (2008), positive self-talk adalah saat dimana manusia sebagai individu berfikir atau berbicara pada diri sendiri tentang apa yang menguntungkan. Positive self-talk adalah segala yang dipikirkan, atau ucapan yang dikatakan kepada diri sendiri yang bersifat positif. Jerm (dalam agung Edi Rustanto, 2012), mengungkapkan bahwa positive self-talk ialah pembicaraan dalam diri yang dilakukan sewaktu-waktu dimana seorang individu berpikir atau berkata pada diri sendiri dengan akhir yang menguntungkan. Pendapan Jerm ini senada dengan pendapat Jeremy diatas bahwa positive self-talk adalah bicara pada diri sendiri yang berakhir menguntungkan dirinya juga.
Self-talk merupakan salah satu teknik yang efektif digunakan untuk mengontrol pikiran, mempengaruhi perasaan, dan menimbulkan kepercayaan diri yang akan mempengaruhi performa (Indraharsani & Budisetyani, 2018). Self-talk sendiri dipilih oleh peneliti karena setiap orang psti pernah melakukan komunikasi dengan dirinya sendiri secara sadar maupun tidak sadar. Namun, yang menjadi sebuah perbedaan adalah muatan komunikasi terhadap diri sendiri yang positif atau negatif yang bahkan tidak disadari akan berpengaruh terhadap pikiran dan perilaku.
Menurut Hermawan GS (2019), self-talk terbagi menjadi 2, yaitu:
1.Positive self-talk, dalam positive self-talk seseorang akan berkata hal-hal yang baik pada diri sendiri yang berisis motivasi, semangat dan dorongan untuk melakukan sesuatu dengan baik. Positive self-talk bertujuan agar manusia tetap rasional dan berpersepsi positif terhadap kondisi yang dihadapinya. Karena positif atau negatifnya sesuatu yang datang ditentukan oleh bagaimana seseorang memersepsikannya. Dalam proses berbicara kepada diri sendiri seseorang harus memiliki pemahaman terhadap dirinya sendiri. Karena jika individu sudah sadar kepada dirinya maka individu tersebut akan mampu untuk memberikan hal positif, namun apabila tidak memahami diri, maka seseorang cenderung mengeluh dan tidak percaya pada kemampuan yang dimiliki, sehingga yang yang dihasilkan adalah negative self-talk yang dapat merugikan dan menimbulkan masalah.
2.Negative self-talk, sering kali terjadi pada individu secara tidak sadar ketika seseorang dihadapkan pada kondisi yang tidak bagus. Biasanya akan keluar kata-kata yang membuat seseorang tambah sedih dan putus asa. Perkataan negatif ini sering menjadi penyebab munculnya perilaku yang tidak baik dan pola pikir yang irasional serta menjadikan potensi yang dimiliki seorang akan terhenti. Perkataan atau anggapan kepada suatu hal sangan berpengaruh terhadap sikap dan perilaku seseorang.
Self-talk memiliki dua jenis, yaitu positif dan negatif, namun dalam pengaplikasiannya yang digunakan adalah positve self-talk, dimana seseorang mengucapkan kata-kata penyemangat atau inspiratif secara berulang-ulang untuk menghadapi masalah yang ada. Positive self-talk adalah sebuah teknik yang sangat penting bagi seseorang untuk belajar melawan pikiran dan keyakinan yang irasional dan membentuk pikiran yang lebih sehat.
Dengan menggunakan posotive self-talk, diharapkan induvidu dapat mengontrol dirinya atas segala situasi dan mampu menguramgi pikiran-pikiran negative nya. Weinbreg (dalam seyed abbas afsanepurak dkk.,2012) menyatakan bahwa positive self-talk membantu induvidu untuk menjaga fokus pada tugas yang dihadapi, mengabaikan kegagalan masa lalu dan melihat ke masa depan. Seseorang yang mempunyai positive self-talk yang baik tidak akan mudah putus asa, melainkan akan terus berusaha mencapai tujuan dengan menjadikan keselahan atau kgagalan sebagai pelajar. Jeremy (2008), menyatakan bahwa positove self-talk adalah kunci penting dalam memelihara sifat positif dan proaktif dalam kehidupan. Apapun yang dipikirkan dan diucapkan kepada diri sendiri merupakan alat penting yang dapat di gunakan dalam meningkatkan motivasi dan melanjutkan aktivitas walaupun dalam keadaan buruk.
Menurut Wiliams, sebagai mana dikutip dari komarudi berpendapat bahwa self-talk adalah selaha satu melatih mental untuk meregulasi kognisi, emosi, perilaku, dan penampilan. Dalam sebuah ungkapan dikatakan “ucapan adalah doa” memberikan tanda bahwa apa yang di ucapkan seseorang memiliki pengaruh dalam kehidupannya, jika di kaitkan dengan ilmu psikolog bahwa semua kegiatan berpusat pada otak pikiran manusia, dimana otak akan mencerna setiap ucapan dan keyakinan yang disebutkan lalu memerintahkan pada tubuh untuk memberikan respon sesuai perintah. Dalam kehidupan sehari-hari seseorang sering menggunakan self-talk tanpa disadari, seperti berbicara dalam hati, berdialog dengan diri sendiri dalam hati, maupun berdialog secara verbal utnuk mengatasi hal-hal tertentu. Self-talk merupakan salah satu teknik yang bermanfaat bagi manusia meskipun di nilai sebagai sebuah perilaku yang aneh bahkan dianggap gila oleh sebagian orang. Kebanyakan induvidu tidak mau untuk melakukan self-talk secara sadar karena takut dianggap tidak normal. Namun melakukan self-talk atau berbicara kepada diri sendiri adalag hak seseorang dan memiliki banyak manfaat.
Meningkatkan motivasi diri, self-talk dapat menjadi sarana untuk memberikan motivasi kepada diri seseorang untuk lebih baik lagi dengan menggunakan kalimat-kalimat yang positive dan kata-kata mutiara, seperti : “ pak, kamu adalah sales yang baik dan cekatan, rajin dan pintar, kamu pasti bisa capai target tepat waktu” seseorang juga bisa menggunakan kalimat lainnya sesuai kondisi yang dihadapi. Menggembangka potensi diri, self-talk juga sangat berpengaruh dalam mengembangkan potesi diri, kata-kata mutiara dan kalimat motivasi yang sering digunakan untuk self-talk sangat membantu kita untuk berfikir positive, berkeyakinan yang benar dan menunjukan perilaku yang baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H