Mohon tunggu...
Yunir Tulong
Yunir Tulong Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknik Geologi, Universitas Negeri Gorontalo

Menulis Sebagai Terapi, Membaca Sebagai Petualangan, dan Mengekplorasi Kreativitas.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Efektivitas Mindfulness Dalam Mengurangi Stress Akademik Pada Mahasiswa

20 Desember 2024   15:25 Diperbarui: 21 Desember 2024   05:36 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Disusun Oleh Dwi Agung Irwan, Shalsabila Maun, Tiyara R Maiyo, Irvan Usman

Pada hakikatnya stres merupakan peristiwa yang biasa terjadi. Stres yang dirasakan masyarakat saat ini seakan menjadi suatu atribut modern. Stres merupakan suatu keadaan yang dapat disebabkan oleh tuntutan fisik, lingkungan, dan situasi sosial yang tidak terkontrol. Seseorang yang menghadapi stres umumnya karena terlalu berat beban yang dialaminya, mahasiswa juga tidak dapat bebas dari stres, stres yang paling umum dialami oleh mahasiswa merupakan stress akademik. Greer dan Brown (2011) menjelaskan bahwa stres akan memberi dampak negatif sekiranya individu tidak dapat mengatasi stres yang ia hadapi dan boleh mempengaruhi individu dalam berfikir juga berperilaku.

 Stres akademik terjadi jika ada suatu tekanan-tekanan ataupun ketidaknyamanan dalam belajar yang dialami oleh mahasiswa. Biasanya tekanan tersebut berhubungan dengan belajar dan kegiatan diperkuliahan. misalnya seperti pemilihan cara belajar, pengaturan cara belajar, pengaturan waktu belajar, mengikuti kuliah secara teratur, memilih mata kuliah yang cocok, mempelajarı buku-buku yang umumnya dalam bahasa asing, mengkaji bermacam teori dan penelitian, membuat laporan tertulis, tenggang waktu tugas, saat menjelang ujian, dan hal-hal yang lain Tekanan dalam masalah akademik merupakan salah satu penyebab utama stres dikalangan mahasiswa, keinginan mendapat nilai tinggi, kecemasan yang ditimbulkan dari usaha mahasiswa untuk tidak gagal. Mahasiswa yang tidak memiliki penyesuaian diri terhadap tuntutan akademis akan memiliki tingkat stres tinggi sedangkan mahasiswa yang memiliki penyesuaian diri terhadap tuntutan akademis umumnya stresnya rendah (Rumiani, 2006) kondisi kelelahan atau fatigue akan mengakibatkan menurunnya produktivitas belajar dan aktivitas pribadi. Karena banyak faktor

stres, mereka akan kehilangan motivasi untuk melakukan ktivitas sehari-hari, kondisi tersebut dapat membuat mahasiswa melakukan prokrastinasi akademik.

Meta-analisis oleh Bamber dan Schneider (2016) menunjukkan bahwa intervensi mindfulness secara signifikan mengurangi tingkat stres dan meningkatkan kesejahteraan psikologis mahasiswa. Mindfulness merujuk pada sebuah kemampuan seseorang untuk secara sadar menikmati momen saat ini, menerimanya tanpa memberikan sebuah penilaian (nonjudgement) Mindfulness membawa mahasiswa untuk fokus menyadari kondisi yang dihadapi saat ini, menerimanya dengan penuh keikhlasan, tanpa bereaksi dan memberikan penilaian pada momen ini Intervensi mindfulness telah banyak dikembangkan di institusi atau universitas sebagai suatu tindakan keperawatan holistik non farmakologi untuk membantu mahasiswa dalam menurunkan stres maupun mengatasi masalah psikologis.

Mindfulness merupakan keadaan sadar pada diri individu, baik secara mental atau lainnya yang berfokus pada hal yang terjadi saat ini, tidak berpikir dan terfokus pada masa lampau maupun masa depan (Baer et al., 2008).

Riset yang dilakukan oleh Baer dan rekan-rekannya pada tahun 2006 mengenai dimensi mindfulness sangat penting dalam memahami kesadaran dalam diri. Dalam riset tersebut, ditemukan tiga dimensi utama mindfulness yang menjadi fokus utama, yaitu Pertama, acting with awareness berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk menyadari tindakan yang sedang dilakukan dengan menciptakan kesadaran saat ini. Ini berarti individu dapat mengalami setiap tindakan yang mereka lakukan secara penuh, tanpa terjebak dalam pemikiran atau perasaan masa lalu atau masa depan. Bertindak dengan kesadaran memungkinkan seseorang untuk hidup dalam momen sekarang dan mengekspresikan diri mereka dengan lebih autentik, Kedua, observing berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk menyadari stimulus internal, seperti pemikiran, perasaan, dan sensasi tubuh Ini menunjukkan bahwa individu yang memiliki kemampuan mengobservasi dapat memahami dan mengenali apa yang terjadi di dalam diri mereka. bahkan hal hal yang mungkin tersembunyi atau tidak disadari secara sadar Mengobservast, langkah penting menuju pemahaman diri yang lebih dalam. Ketiga, accepting without judgement berkaitan dengan kemampuan individu untuk menerima dan mengamati apa yang ada di dalam pikiran mereka tanpa menilai atau menghakimu Ini berarti individu tidak mengkritik atau menilar diri mereka sendiri, pemikiran mereka, atau perasaan mereka. Ini menciptakan ruang untuk menerima diri apa adanya tanpa berlebihan menghakimi diri sendiri.

Menurut Baer et al. (2006), individu dapat dikatakan mindfulness apabila dirinya mampu mengamati dan menyadari pengalaman yang sedang dialami, mampu mendeskripsikan pengalaman dengan katakata, terlibat secara penuh pada setiap aktivitas yang sedang dilakukan, dapat menerima sesuatu tanpa memberikan kritik dan penilaian, dan individu yang cenderung fokus terhadap aktivitas yang sedang berlangsung. Mahasiswa yang melakukan kegiatan dengan kesadaran penuh cenderung memiliki emosi yang positif dan optimis untuk mencapai tujuannya sehingga dapat memberikan respon yang baik dan meningkatkan keterlibatan dalam aktivitas belajar. Kehidupan modern sarat dengan tantangan yang dapat berdampak negatif pada kesehatan mental, seperti stres kronis, kecemasan, dan depresi. Gaya hidup yang didominasi oleh teknologi, tuntutan kerja yang tinggi, dan kurangnya keseimbangan hidup-kerja berkontribusi pada peningkatan masalah kesehatan mental.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun